Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 5 Tahun, Ada 787 Konflik Satwa Lindung dan Manusia di Aceh

Kompas.com - 30/11/2023, 14:06 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) mencatat 787 kejadian interaksi negatif (konflik) manusia dan satwa liar lindung, seperti gajah, harimau dan orangutan Sumatera terjadi di Aceh sepanjang tahun 2019-Oktober 2023.

"Itu data yang tercatat di BKSDA Aceh, tetapi ada juga data yang tidak tercatat, karena ada beberapa warga sudah bisa menangani secara mandiri, sehingga tidak melaporkan lagi kejadiannya ke BKSDA," kata Kepala BKSDA Aceh Gunawan Alza di Banda Aceh, Rabu (29/11/2023).

Gunawan menyebutkan, dalam catatan BKSDA Aceh, interaksi negatif manusia dan satwa itu didominasi gajah sumatera, mencapai 583 kejadian dalam lima tahun terakhir.

Baca juga: Buronan Perambah Way Kambas Ditangkap, Pelaku Buru Satwa Liar di Hutan Lindung

Rinciannya, 106 kejadian pada 2019, 111 kejadian tahun 2020, 145 kejadian 2021, 136 kejadian 2022, dan 85 kejadian pada Januari-Oktober 2023.

"Paling banyak terjadi di Pidie ada 145 kejadian, disusul Aceh Jaya 86, Aceh Timur 67, Aceh Barat 33, Bener Meriah 30, dan Aceh Selatan 27 kejadian," ujar dia, seperti dikutip Antara.

BKSDA juga mencatat interaksi negatif manusia dan harimau sumatera sebanyak 113 kejadian dengan rincian sembilan kejadian pada 2019, 39 pada 2020, 33 kejadian 2021, 20 kejadian 2022, dan 12 kejadian pada Januari-Oktober 2023.

Ia menyebut interaksi manusia dan harimau sumatra tersebut paling sering terjadi di Aceh Selatan, tercatat 38 kejadian, lalu di Aceh Timur 14 kejadian, dan 10 kejadian di Subulussalam.

Baca juga: BKSDA Maluku Lepas Liarkan 30 Ekor Satwa Liar ke Habitatnya di Pulau Seram

"Kalau kita lihat dari data memang tinggi di Aceh Selatan, apalagi sering akhir-akhir ini terdengar kabar kemunculan harimau di pinggir jalan, sebenarnya itu kebiasaan harimau betina yang sedang beranak untuk menghindari harimau jantan," kata dia.

Selanjutnya, interaksi negatif orangutan juga terjadi di Aceh, tercatat ada 91 kejadian dalam lima tahun terakhir.

Yakni, 29 pada 2019, 23 kejadian 2020, 22 kejadian pada 2021, delapan kejadian pada 2022, dan sembilan kejadian pada Januari-Oktober 2023.

Kejadian paling tinggi terjadi di Aceh Selatan, yakni 35 kejadian, lalu 28 kejadian di Subulussalam, 12 Aceh Tamiang, dan 10 kejadian di Aceh Tenggara.

Dalam kesempatan ini, Gunawan menyampaikan BKSDA Aceh telah melakukan berbagai upaya untuk menghindari terjadinya konflik manusia dan satwa lindung.

Antara lain, yang sudah dilakukan adalah pemasangan kalung GPS Collar sebagai sistem peringatan dini (early warning system) pada 18 perwakilan kelompok gajah liar.

Baca juga: Alasan Masyarakat Umum Dilarang Pelihara Satwa Liar, Ini Penjelasan Ahli

Namun, sejak Juni 2023, kalung GPS Collar yang telah dipasang terpaksa dilepaskan kembali, karena satelit yang digunakan pada GPS tidak melintas lagi di Indonesia.

Sehingga, satwa-satwa tersebut harus menggunakan GPS Collar yang terbaru.

"Saat ini kita sedang membeli beberapa GPS lagi untuk memantau pergerakan gajah agar tidak terjadi interaksi negatif," kata Gunawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com