Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Pulau Sebesi, Santai Dengar Dentuman Gunung Anak Krakatau

Kompas.com - 28/11/2023, 14:11 WIB
Tri Purna Jaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Dentuman Gunung Anak Krakatau yang menandai terjadinya erupsi dalam tiga hari terakhir ditanggapi santai oleh warga Pulau Sebesi, Lampung Selatan.

Sejumlah warga yang tinggal di pulau berpenghuni terdekat dengan gunung tersebut mengaku erupsi dan dentuman itu adalah aktivitas biasa yang setiap hari mereka dengar.

Salah satu warga Pulau Sebesi, Mukhlisin (52) mengatakan, dentuman kembali terdengar pada Selasa (28/11/2023) pagi tadi.

"Iya (ada dentuman), tadi pagi pas saya mau berangkat, sekitar jam 8-an," kata nahkoda kapal penyeberangan ke Pulau Sebesi itu saat ditelepon, Selasa siang.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Meletus Kamis Pagi, Keluarkan Abu Setinggi 2.000 Meter

Mukhlisin mengaku dentuman itu biasa didengar oleh warga di Pulau Sebesi, sehingga warga pun tidak panik. "Biasa itu (dentuman), tiap hari juga ada," kata dia.

Menurut Mukhlisin, meski telah terbiasa mendengar dentuman, warga Pulau Sebesi tetap waspada khususnya ketinggian air laut dan potensi tsunami.

"Gelombang (laut) sih biasanya aja, paling kita waspada kalau kondisinya beda, belajar dari tsunami dahulu," kata dia.

Warga Pulau Sebesi lainnya, Chandra (46) juga mengaku mendengar dentuman dari Gunung Anak Krakatau.

"Siang, malam, pagi ini juga jelas terdengar. Ya karena kita paling dekat," kata dia.

Meski demikian, Chandra mengatakan, aktivitas warga tetap berjalan seperti biasa dan tidak terganggu dengan erupsi itu.

"(Aktivitas) biasa-biasa aja, yang melaut ya tetap ke laut, yang ke kebun tetap ke kebun," kata dia.

Baca juga: Siang Ini, Gunung Anak Krakatau Kembali Alami Erupsi

Chandra menambahkan, erupsi yang terjadi pada Gunung Anak Krakatau adalah fenomena wajar karena gunung itu sedang tumbuh.

"Wajar sih (erupsi), karena ini mau ninggi badannya. Gunung Anak Krakatau sekarang kan lagi jadi balita," kata dia.

Lalu, petugas Pos Pantau GAK Desa Hargo Pancuran, Kecamatan Rajabasa, Suwarno mengatakan, aktivitas erupsi terpantau dalam tiga hari terakhir sejak Minggu-Selasa, 26-28 November 2023.

"Tiga hari terakhir terpantau erupsi terjadi sebanyak 90 kali," kata Suwarno.

Berdasarkan data pos pantau, Suwarno mengatakan pada Minggu (26/11/2023) erupsi tercatat sebanyak lima kali.

Kemudian pada Senin (27/11/2023) erupsi terjadi sebanyak 60 kali. Dan, pada Selasa (28/11/2023) hingga pukul 06.00 WIB erupsi terjadi sebanyak 19 kali.

"Status Gunung Anak Krakatau di Lampung Selatan masih status level III atau siaga."

"Masyarakat, pengunjung, wisatawan, pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius lima km dari kawah aktif," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Regional
Sederet Fakta Teror Penembakan 3 Pria di Surabaya, Terobsesi 'Game Online' Berujung Penjara

Sederet Fakta Teror Penembakan 3 Pria di Surabaya, Terobsesi "Game Online" Berujung Penjara

Regional
Penemuan Mayat Siswi SMK di Mesuji Lampung, Wakasek: Pagi Masih Terlihat Ikut Ujian

Penemuan Mayat Siswi SMK di Mesuji Lampung, Wakasek: Pagi Masih Terlihat Ikut Ujian

Regional
Mayat Pria Ditemukan di Selokan Jalan Urip Sumoharjo Semarang, Ada Luka di Kepala

Mayat Pria Ditemukan di Selokan Jalan Urip Sumoharjo Semarang, Ada Luka di Kepala

Regional
Wali Kota Semarang dan Bos PSIS Ikut Penjaringan Pilkada, PKS : Cari yang Pengalaman

Wali Kota Semarang dan Bos PSIS Ikut Penjaringan Pilkada, PKS : Cari yang Pengalaman

Regional
 Pipa PDAM Pecah akibat Proyek Drainase, Warga Enam Desa di Brebes Kesulitan Air Bersih

Pipa PDAM Pecah akibat Proyek Drainase, Warga Enam Desa di Brebes Kesulitan Air Bersih

Regional
Berlibur Bersama Jokowi ke Candi Borobudur, Gibran Mengaku Tak Bahas Rakernas PDI-P

Berlibur Bersama Jokowi ke Candi Borobudur, Gibran Mengaku Tak Bahas Rakernas PDI-P

Regional
Kelebihan Muatan, Bak Truk Sampah Pemkot Batam Terguling

Kelebihan Muatan, Bak Truk Sampah Pemkot Batam Terguling

Regional
Pemprov Jambi Kembali Buka Akses Lalulintas Batu Bara Jalur Sungai

Pemprov Jambi Kembali Buka Akses Lalulintas Batu Bara Jalur Sungai

Regional
Provinsi Riau Dipilih Jadi Tempat Upacara Hari Lahir Pancasila 2024

Provinsi Riau Dipilih Jadi Tempat Upacara Hari Lahir Pancasila 2024

Regional
Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon Berakhir Damai, Pelaku Tandatangani Surat Pernyataan

Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon Berakhir Damai, Pelaku Tandatangani Surat Pernyataan

Regional
Pencuri Motor di Banyumas Ditangkap, Pelakunya Dua Remaja Perempuan

Pencuri Motor di Banyumas Ditangkap, Pelakunya Dua Remaja Perempuan

Regional
Korupsi Rp 43 Miliar Proyek Bendungan di Lampung, 4 Jadi Tersangka

Korupsi Rp 43 Miliar Proyek Bendungan di Lampung, 4 Jadi Tersangka

Regional
Pergi ke Warung Pakai Emas Rp 75 Juta, IRT Jadi Korban Jambret

Pergi ke Warung Pakai Emas Rp 75 Juta, IRT Jadi Korban Jambret

Regional
Jadi Satu-satunya Kabupaten di Kalsel yang Dapat Apresiasi PPH, Bupati Aulia: Kami Komitmen Tingkatkan Ketahanan Pangan 

Jadi Satu-satunya Kabupaten di Kalsel yang Dapat Apresiasi PPH, Bupati Aulia: Kami Komitmen Tingkatkan Ketahanan Pangan 

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com