Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imigrasi Lhokseumawe Sebut Gedung untuk Rohingya Tak Layak Pakai

Kompas.com - 25/11/2023, 17:51 WIB
Masriadi ,
Reni Susanti

Tim Redaksi


LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Kantor Imigrasi Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, menyatakan gedung eks Kantor Imigrasi di Punteut, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe yang kini ditempati 292 Rohingya tidak layak ditempati.

Rencananya, warga Rohingya yang mendarat di Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Aceh Timur ini akan menempati gedung tersebut selama tiga bulan. Terhitung sejak 22 November 2023.

Izin penggunaan gedung itu sesuai surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Direktorat Jenderal Imigrsi, tentang pemanfaatan sementara eks kantor Imigrasi untuk menampung Rohingya. 

Baca juga: Dalam Sepekan, 1.075 Pengungsi Rohingya Mendarat di Aceh, di Mana Peran ASEAN?

Dalam surat ini disebutkan, biaya renovasi ringan akan ditanggung UNHCR dan IOM, sehingga gedung bisa digunakan.

Kepala Seksi Teknologi Informasi Keimigrasian, Imigrasi Kelas II TPI Lhokseumawe, Izhar Rizky menyebutkan, kapasitas gedung itu tak sanggup menampung seluruh warga Rohingya.

“Kalau lebih 300 orang di sini, kami khawatir roboh itu gedung,” ujar Izhar, Sabtu (25/11/2023).

Baca juga: Kisah Yasin, Pengungsi Rohingya yang Berlayar dari Coxs Bazar ke Aceh

Dia menceritakan, tahun sebelumnya gedung tersebut pernah digunakan untuk menampung warga Rohingya. Namun, mereka tidak merawat gedung dengan baik. Bahkan terkesan kumuh dan jorok.

“Begitu meninggalkan gedung ya begitu saja. Langsung pergi dengan kondisi jorok,” tutur dia.

Dia menjelaskan, sejauh ini Imigrasi hanya melakukan pendataan dan pengawasan administratif pada saat mereka dipindahkan dari penampungan sementara ke tempat penampungan baru.

"Saat ini izinnya tiga bulan dulu. Kalau lebih, nanti akan ada koordinasi dengan Kantor Imigrasi, apalagi rencana kantor ini juga direnovasi. Sehingga tak bisa lama-lama di sini,” ungkap Izhar.

Sebelumnya diberitakan, ratusan Rohingya menempati Gedung Eks Imigrasi Lhokseumawe. Mereka berasal dari Aceh Timur dan Kabupaten Bireuen.

Belum dipastikan kapan mereka akan dipindahkan ke lokasi lebih layak oleh UNHCR dan IOM.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com