Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Bantuan Pendidikan UNS, Mahasiswa Palestina Ini Cerita Ada Keluarganya yang Meninggal dalam Perang

Kompas.com - 23/11/2023, 13:20 WIB
Labib Zamani,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, menyerahkan bantuan pendidikan kepada tiga mahasiswa asal Palestina.

Penyerahan bantuan itu dilakukan oleh Rektor UNS Solo, Jamal Wiwoho di ruang sidang 2 gedung pusat dr Prakosa UNS, Kamis (23/11/2023).

Adapun tiga mahasiwa asal Palestina itu antara lain, Doaa Jameel Alramlawi (29) mahasiswi S2 Administrasi Publik, Hussein Mahmoud Hussein Abutabaq (31) mahasiswa S2 Manajemen dan Mohammed AA Abuyounis (22) mahasiswa S2 Pendidikan Bahasa Inggris.

Baca juga: Siswi di Lampung Sumbangkan Tabungan di Celengan untuk Warga Palestina

Masing-masing mahasiswa menerima bantuan pendidikan senilai Rp 20 juta.

"Hari ini UNS kembali memberikan perhatian kepada tiga mahasiswa yang berasal dari Gaza, Palestina. Seperti biasanya UNS memberikan bantuan agar yang bersangkutan tiga mahasiswa dari Gaza ini bisa tetap menjalankan tugas belajarnya menempuh S2 di UNS sampai selesai," kata Jamal seusai menyerahkan bantuan tiga mahasiswa Palestina di UNS, Kamis.

Pihaknya mengatakan, akan terus mendampingi tiga mahasiswa Palestina yang menempuh kuliah di UNS.

"Insyaallah kita terus akan mendampingi mahasiswa ini agar studinya berjalan dengan lancar," kata Jamal.

Salah satu mahasiwa asal Palestina Hussein Mahmoud Hussein Abutabaq (31) mengaku senang dengan adanya bantuan pendidikan yang dia terima dari UNS.

"Alhamdulillah ini saya senang sekali ada bantuan dari UNS bisa untuk melanjutkan kuliah dan bisa melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi umat Islam, Insyaallah," kata dia.

Menurutnya, Indonesia dan Palestina adalah saudara. Sehingga bantuan ini menurut dia adalah bentuk persahabatan Indonesia dengan Palestina.

"Dan senang sekali Indonesia dan Palestina adalah saudara. Jadi ini (bantuan pendidikan) bentuk kesaudaraan karena suka membantu," terang dia.

Hussein mengaku sedih orangtuanya di Gaza Palestina  sempat tidak bisa dihubungi dari Indonesia. Menurut dia hampir dua pekan keluarganya tidak bisa dihubungi.

"Kondisi keluarga di sana sayangnya tidak bisa dihubungi sama sekali. Sudah dua minggu tidak bisa dihubungi. Baru empat hari lalu dapat kabar lewat SMS sama WhatsApp," terang Hussein.

Dia juga mengungkapkan, pamannya meninggal dunia dibunuh dalam perang Palestina dan Israel. Kemudian keluarganya yang lain meninggal karena rumahnya terkena bom.

"Kemarin paman saya sendiri meninggal dibunuh mati syahid Insyaallah. Kemarin lusa paman yang lainnya rumahnya dibom dan ibu sepupu saya ada tiga yang meninggal. Ada satu lagi sepupu saya perempuan kakinya dipotong karena bom," ungkap Hussein.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com