Menumpang Tidur di Masjid, Pemuda di Kepri Curi Infak Peduli Palestina

KEPRI, KOMPAS.com - Seorang pemuda di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), berinisial IB (29), harus berurusan dengan polisi karena mencuri uang di kontak infak peduli Palestina.

Tindakan itu dilakukan IB saat menumpang tidur kepada pengurus masjid.

Peristiwa tersebut terjadi di Masjid Baitul Jamil Perumahan Puri Granit Indah, Kelurahan Darussalam, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Minggu (19/11/2023) dini hari.

Baca juga: Siswi di Lampung Sumbangkan Tabungan di Celengan untuk Warga Palestina

Sebelum beraksi, IB sempat melakukan salat Isya di Masjid Baitul Jamil.

Seusai salat, ia keluar dari masjid, kemudian kembali sekira pukul 21.00 WIB. Saat itu IB bertemu dengan Wawan, imam Masjid Baitul Jamil dan meminta izin menumpang tidur di sana.

Wawan sempat melihat IB tertidur sekira pukul pukul 22.00 WIB. Ia pun meninggalkan masjid dan IB yang tengah tertidur.

Baca juga: Himpun Donasi Rp 61 Miliar, Baznas Berangkatkan 51 Ton Bantuan ke Palestina

Sekira pukul 01.35 WIB, IB terbangun. Ia kemudian merusak kotak infak untuk Palestina yang terbuat dari kardus air mineral. Sejumlah uang di dalam kotak infak diambilnya.

Aksi IB tersebut terekam kamera pengawas atau CCTV Masjid Baitul Jamil.

"Pelaku terbangun dan langsung menuju kotak infak. Ia kemudian membobol kotak di bagian atas dan mengambil uang yang ada dalam kotak," kata Kapolres Karimun, AKBP Fadli Agus didampingi Kasat Reskrim, AKP Gidion Karo Sekali, di Mapolres Karimun, Rabu (22/11/2023).

Pencurian ini diketahui jamaah masjid sekira pukul 04.00 WIB atau sebelum salat Subuh.

Polisi yang mendapatkan informasi melakukan penyelidikan. Hasilnya Satreskrim Polres Karimun mengamankan IB pada Selasa (21/11/2023) di kawasan GOR Badang Perkasa Kabupaten Karimun.

Kepada polisi IB mengaku telah mengambil uang infak sebesar Rp 200.000 dan telah dihabiskan untuk membeli makanan. Ia beralasan sedang tidak bekerja dan memiliki masalah ekonomi.

"Pelaku saat ini tidak bekerja atau pengangguran itu. Pelaku mengaku sedang kesusahan ekonomi," ujar Fadli.