Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Restorative Justice, Pelaku Kriminal di Sumbar Dapat Pelatihan dan Modal Usaha

Kompas.com - 21/11/2023, 05:34 WIB
Perdana Putra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Bebas lewat keadilan restoratif atau restorative justice, pelaku kriminal di Sumatera Barat diberi pembinaan, pelatihan, hingga modal usaha.

Program terobosan yang dibuat Kejaksaan Tinggi Sumbar ini bekerjasama dengan Pemprov Sumbar, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sumbar, dan Balai Latihan Kerja (BLK) diberi nama Restorative Justice Plus Rajo Labiah.

Program ini diluncurkan pada Senin (20/11/2023) di Auditorium Gubernuran Sumbar.

Baca juga: Restorative Justice, Pemilik Pesantren di Langkat yang Diduga Lecehkan Santrinya Dibebaskan

"Hari ini kita luncurkan program RJ Plus Rajo Labiah yang memberi kesempatan pelaku kriminal yang bebas lewat RJ mendapatkan pembinaan, pelatihan hingga modal usaha," kata Kejati Sumbar Asnawi.

"Kemudian mereka diawasi oleh Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) sebagai ninik mamak di daerah ini," kata Asnawi.

Asnawi menyebut program tersebut merupakan terobosan yang pertama kali dilaksanakan di Indonesia.

"Program ini pertama kali di Indonesia dan akan menjadi pilot project," kata Asnawi.

Asnawi mengatakan, pelaku kriminal yang bebas lewat RJ tidak sembarangan, karena dipagari aturan yang ketat.

Di antaranya adalah adanya perdamaian kedua belah pihak, ancaman hukuman di bawah lima tahun, dan mendapat persetujuan dari Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Umum (Jampidum).

Asnawi mengatakan, tahun ini hingga November 2023 telah ada 115 kasus pidana yang diselesaikan lewat keadilan restoratif.

Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan, dasar dari program RJ Plus tersebut adalah karena banyaknya pelaku kriminal yang bebas lewat RJ dan lantas tidak mendapatkan pembinaan.

"Mereka bisa bebas, tapi tidak tahu lagi setelah itu mau apalagi, dan akhirnya bisa terjerumus lagi ke kriminal," kata Mahyeldi.

Mahyeldi menyebut, pelaku kriminal yang bebas lewat RJ pada umumnya adalah pelaku pertama kali melakukan kriminal akibat terpaksa atau tidak sengaja.

"Misalnya memang karena terpaksa mencuri karena terdesak kebutuhan ekonomi. Setelah bebas lewat RJ, kalau tidak dibina diberi pelatihan dan modal tentu mereka bisa kembali kriminal," kata Mahyeldi.

Mahyeldi mengatakan program tersebut pantas diapresiasi dan didukung bersama.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Travel yang Gagal Berangkatkan Calon Jemaah Haji Asal Sulbar Ternyata Tak Berizin

Travel yang Gagal Berangkatkan Calon Jemaah Haji Asal Sulbar Ternyata Tak Berizin

Regional
Pelaku Penikaman Pria saat Pesta di Sikka Ditetapkan sebagai Tersangka

Pelaku Penikaman Pria saat Pesta di Sikka Ditetapkan sebagai Tersangka

Regional
PSSI Putuskan Hukuman ke Sejumlah Pemain Imbas Kerusuhan di Pertandingan Piala Bupati Semarang, Apa Saja Isinya?

PSSI Putuskan Hukuman ke Sejumlah Pemain Imbas Kerusuhan di Pertandingan Piala Bupati Semarang, Apa Saja Isinya?

Regional
Diajukan Jadi Irjen Kemendag, Kapolda Jateng Buka Suara

Diajukan Jadi Irjen Kemendag, Kapolda Jateng Buka Suara

Regional
Diduga Pesta Narkoba, 6 Oknum Polisi di Banjarmasin Diamankan

Diduga Pesta Narkoba, 6 Oknum Polisi di Banjarmasin Diamankan

Regional
Penyebab Kematian Mayat Perempuan di Pantai Semarang Terungkap, Bunuh Diri?

Penyebab Kematian Mayat Perempuan di Pantai Semarang Terungkap, Bunuh Diri?

Regional
Lepas Keberangkatan Jemaah Haji, Bupati Wonogiri Ingatkan Pentingnya Menjaga Kesehatan

Lepas Keberangkatan Jemaah Haji, Bupati Wonogiri Ingatkan Pentingnya Menjaga Kesehatan

Kilas Daerah
7 Kereta Tambahan Saat Libur Idul Adha dan Sekolah 2024, Tujuan Mana Saja?

7 Kereta Tambahan Saat Libur Idul Adha dan Sekolah 2024, Tujuan Mana Saja?

Regional
Suara Akar Rumput Nahdliyin: Dulu NU Mengharamkan Kerusakan Lingkungan, Kok Sekarang Menghalalkan?

Suara Akar Rumput Nahdliyin: Dulu NU Mengharamkan Kerusakan Lingkungan, Kok Sekarang Menghalalkan?

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 1 Km

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 1 Km

Regional
Jumlah Wisatawan Danau Kelimutu Menurun Drastis Setelah Area Kunjungan Dibatasi

Jumlah Wisatawan Danau Kelimutu Menurun Drastis Setelah Area Kunjungan Dibatasi

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 11 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 11 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Tak Terima Dilaporkan ke KY, Hakim PN Padang Diduga Ancam 2 Advokat Perempuan LBH

Tak Terima Dilaporkan ke KY, Hakim PN Padang Diduga Ancam 2 Advokat Perempuan LBH

Regional
Hari Raya Kurban, Antraks, dan Pengawasan Hewan Ternak di Jateng

Hari Raya Kurban, Antraks, dan Pengawasan Hewan Ternak di Jateng

Regional
Banyak Pasien Tebus Obat Sendiri di Apotek Luar RSUD Nunukan, BPJS Minta Pasien Melapor untuk Pengembalian Uang

Banyak Pasien Tebus Obat Sendiri di Apotek Luar RSUD Nunukan, BPJS Minta Pasien Melapor untuk Pengembalian Uang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com