Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Pelecehan Seksual Guru Ngaji di Semarang Banyak yang Trauma hingga Muntah-muntah

Kompas.com - 20/11/2023, 15:55 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh guru ngaji berinisial PJ di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) banyak yang trauma hingga muntah-muntah.

Ali Ahsun Wijaya selaku Ketua RW setempat mengatakan, orangtua korban dan korban pelecehan seksual di Kecamatan Semarang Barat itu sudah dikumpulkan.

"Ya diberi konseling," jelasnya saat ditemui di rumahnya, Senin (20/11/2023).

Baca juga: Visum Korban Pelecehan Seksual yang Dilakukan Guru Ngaji di Semarang Telah Keluar

Selain itu, orangtua korban juga sudah diberikan edukasi untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kejadian yang sama.

"Dikasih edukasi, barangkali ke depan juga ada kejar yang seperti itu," ujar Ali.

Setelah kejadian tersebut, banyak korban yang trauma dan menangis terus. Selain itu, banyak juga orangtua korban yang muntah-muntah karena kepikiran.

"Ada ibunya yang sampai muntah-muntah. Anaknya juga seperti itu. Makannya ibunya minta jangan diekspos," paparnya.

Baca juga: Pelaku Pelecehan Seksual Unesa Diskors Satu Semester

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah, Perlindungan Perempuan dan Anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (UPTD PPA DP3A) Kota Semarang, Catur Karyanti mengatakan, korban sudah melakukan visum di rumah sakit.

"Satu korban mengalami kerusakan di bagian organ intim dan yang lainnya diraba-raba," jelasnya saat dikonfirmasi via telepon.Hasil visum tersebut dijadikan dasar Polrestabes Semarang untuk melakukan penangkapan kepada pelaku berinisial PJ, warga Semarang Barat.

"Dari hasil visum itu untuk penangkapan, saat ini memang baru satu orang tua korban yang membuat laporan ke polisi," paparnya.

Dia menjelaskan, pelaku dikenal dekat dengan anak-anak. Hal itu membuat para korban tidak merasa jika dirinya dilecehkan oleh guru ngajinya.

"Korban rata-rata umur 8 tahun sampai 10 tahun," imbuh dia.

Saat ini, DP3A Kota Semarang juga telah melakukan pendampingan kepada korban dan semua anak-anak yang ikut belajar ngaji di tempat tersebut.

"Semua anak yang terlibat di sana tetap akan kita dampingi semua," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Regional
Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Regional
Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Regional
Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com