Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Fakta Mayat Pria Terikat Lakban Dalam Mobil di Sukabumi, Ternyata Sopir Taksi Online Asal Depok

Kompas.com - 09/11/2023, 10:59 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sosok mayat pria terikat lakban ditemukan dalam mobil yang terparkir di halaman mini market di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Selasa (7/11/2023) malam.

Belakangan terungkap korban adalah Suparno (55), pengemudi taksi online asal Depok.

Mobil tersebut terparkir cukup lama di mini market yang berada di Kecamatan Cierungkas, Kabupatem Sukabumi.

Setelah mendapat laporan terkait mobil tersebut, polisi pun langsung melakukan pengecekan.

"Pada saat ditemukan, korban ini diduga telah meninggal dunia dengan kedua kaki, kedua tangan dan wajah yang terikat lakban," tutur Kasi Humas Polres Sukabumi Kota, Iptu Astuti Setyaningsih.

Jenazah korban langsung dibawa ke RSUD Syamsudin, Sukabumi untuk diotopsi.

Baca juga: Mayat Diikat Lakban di Sukabumi Berprofesi Sopir Taksi Online Asal Depok

Penjelasan dokter forensik

Dokter spesialis forensik, Nurul Aida Fathya, mengungkapkan hasil sementara tidak terdapat tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Sedangkan jasadnya sudah membusuk karena usia kematian diperkirakan sudah 24 jam lebih.

"Kalau dari korban sendiri, luka-luka yang signifikan seperti luka terbuka atau luka lecet tidak ditemukan," ungkap Aida kepada awak media usai otopsi di RSUD R Syamsudin, Rabu (8/11/2023).

"Cuma di sini kelihatan korban kekurangan oksigen. Jadi usaha napas berlebih itu ada pada korban. Itu yang paling jelas," sambung dia.

Baca juga: Mayat Pria Terikat Lakban Ditemukan Dalam Mobil di Sukabumi

Menurut Aida, kekurangan oksigen dapat disebabkan di antaranya jalan napas tertutup.

"Makanya ini matinya wajar atau apakah tidak wajar. Peran dari penyidik sangat besar, di TKP (tempat kejadian perkara) penyidik itu menemukannya ke arah mana," ujar Aida.

"Kalau saya hanya memeriksa dari korbannya. Mendukung atau tidak kecurigaan dari penyidik," sambung dia.

Sempat pamit pergi karena ada order

RK (24), kerabat korban mengatakan Suparno sempat bertemu dengan keluarganya pada Sabtu (4/11/2023).

Lalu pada Senin (6/11/2023) pukul 18.00 WIB, Suparno sempat memberi kabar ke anaknya akan mengantar penumpang. Namun ia tak menjelaskan tujuannya.

"Selasa sudah tidak ada kontak lagi," ujar RK.

Pihak keluarga terus berupaya menghubungi ponsel Suparno, tapi tak kunjung ada jawaban.

"Kemudian istrinya menghubungi ke nomor yang biasanya, ternyata tidak diangkat dan mencoba menghubunginya nomor lain dan ternyata tidak ada jawaban juga. Termasuk menghubungi teman-temannya dan sama tidak ada yang tahu," tutur RK.

Baca juga: Mayat Terikat Lakban Ditemukan Dalam Mobil yang Terparkir Lama di Halaman Minimarket

Keluarga berusaha mencari tahu keberadaan korban hingga akhirnya pihak keluarga pun mendapat kabar Suparno ditemukan meninggal.

"Kemudian ada laporan dari masyarakat ke call center polisi dan ternyata sedelah diselidiki singkron lah datanya ternyata bener itu adalah keluarga kami," ucapnya.

Ia mengatakan, selain sebagai pengemudi taksi online, Suparno juga seorang karyawan swasta.

"Itu sudah lama tapi untuk pastinya saya tida tahu yah, tapi yang jelas itu sebagai driver car. Itu mobilnya juga masih ada aman ditemukan," ucapnya.

Keluarga pun berharap, kasus yang menimpa Suparno bisa terungkap dan tersangkanya bisa ditangkap.

"Harapan keluarga paling besar adalah mudah-mudahan pelakunya dapat ditangkap," tutupnya.

Baca juga: Hasil Otopsi Sopir Taksi Online yang Ditemukan Tewas Terikat Lakban Diungkap

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Budiyanto | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief), Tribun Jabar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Regional
Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Regional
Cerita Siswa SMA di Ende Tiap Hari Belajar Tanpa Meja

Cerita Siswa SMA di Ende Tiap Hari Belajar Tanpa Meja

Regional
Siswa SMA Tewas Tenggelam di Kolam Renang Wisata TTU, Sempat Minta Direkam

Siswa SMA Tewas Tenggelam di Kolam Renang Wisata TTU, Sempat Minta Direkam

Regional
Duka Korban Bencana Banjir Lahar Dingin di Sumbar: Ibu Saya Tak Bisa Diselamatkan...

Duka Korban Bencana Banjir Lahar Dingin di Sumbar: Ibu Saya Tak Bisa Diselamatkan...

Regional
Korban Banjir Sumbar Terseret Air 72 Km, dari Padang Panjang sampai Padang

Korban Banjir Sumbar Terseret Air 72 Km, dari Padang Panjang sampai Padang

Regional
Dimediasi di Polda Riau, Rektor Unri Berdamai dengan Mahasiswa yang Dilaporkan

Dimediasi di Polda Riau, Rektor Unri Berdamai dengan Mahasiswa yang Dilaporkan

Regional
Dapat Restu Ketum PKB, Gus Yusuf Dipastikan Maju Pilkada Jateng

Dapat Restu Ketum PKB, Gus Yusuf Dipastikan Maju Pilkada Jateng

Regional
Ketahuan Curi Motor, Maling Ini Dihajar Warga Saat Sembunyi di Sawah

Ketahuan Curi Motor, Maling Ini Dihajar Warga Saat Sembunyi di Sawah

Regional
Bunuh Badak dan Jual Culanya, Warga Pandeglang Dituntut 5 Tahun Penjara

Bunuh Badak dan Jual Culanya, Warga Pandeglang Dituntut 5 Tahun Penjara

Regional
Banjir Rob Demak Meninggi Lagi, 4 Akses Jalan di Pedukuhan Terputus

Banjir Rob Demak Meninggi Lagi, 4 Akses Jalan di Pedukuhan Terputus

Regional
Kenang Peran Jenderal Gatot Soebroto, Perjalanan Biksu Thudong 2024 Dimulai dari Semarang

Kenang Peran Jenderal Gatot Soebroto, Perjalanan Biksu Thudong 2024 Dimulai dari Semarang

Regional
Mengintip Teror Pelemparan Batu Argo Muria di Semarang...

Mengintip Teror Pelemparan Batu Argo Muria di Semarang...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com