Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FX Rudy Merasa Diintervensi Saat Polisi Patroli di Kantor PDI-P Solo

Kompas.com - 08/11/2023, 19:48 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Sejumlah personel kepolisian dikabarkan mendatangi kawasan kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng).

Ketua DPC PDI-P Solo FX Hadi Rudyatmo membenarkan adanya kedatangan personel kepolisian tersebut, pada Rabu (8/11/2023).

Rudy sapaan akrabnya, mengaku merasa mendapat intervensi dengan adanya patroli dari pihak kepolisian di sekitaran kantor DPC PDI-P Solo. 

Baca juga: FX Rudy soal Gibran: Sudah Tutup Buku, Fokus Menangkan Ganjar-Mahfud

Menurut FX Rudy, dia mendapatkan laporan jika kepolisian melakukan patroli di Kantor DPC PDIP di Jalan Hasanudin, Brengosan, Kampung Brengosan, Kecamatan Laweyan. 

Polisi melakukan patroli dan berhenti cukup lama di depan kantor DPC PDI-P Solo.

Karena durasi cukup lama di kantor DPC PDI-P Solo, Rudy menilai apa yang dilakukan kepolisian merupakan hal yang tidak wajar.

Sebab, biasanya TNI, POLRI atau ASN tidak akan datang ke DPC PDI-P Solo, tidak akan datang jika tidak ada kegiatan secara resmi.

FX Rudy juga menyebutkan, setelah peresmian pada Senin (16/11/2023), kantor DPC PDIP Solo saat ini belum digunakan secara masif. 

Sehingga, kegiatan kepolisian itu menimbulkan opini liar di masyarakat.

"Warga bertanya, kenapa DPC didatangi polisi Pak ? kan tidak ada aktivitas (polisi) datangi itu, rakyat menilai ini ada intervensi dan intimidasi kepada partai politik yang dilakukan aparatur penegak hukum," kata kata FX Rudy, Rabu (8/11/2023). 

Baca juga: Tak Lagi Jadi Bagian DPC PDI-P, Gibran: Silakan Pak Rudy kalau seperti Itu

"Hal ini, dinilai oleh kader partai adalah hal yang disayangkan. Karena dari dulu sampai sekarang DPC tidak pernah dilakukan seperti itu," lanjutnya. 

Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi mengatakan jika kedatangan personelnya itu untuk patroli rutin jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Menurutnya, patroli rutin untuk dijamin oleh undang-undang untuk menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) dan memastikan bahwa pihaknya tidak melakukan interaksi apapun dengan orang-orang yang ada di sekitar DPC.

"Kalau patroli sudah kewajiban. Tidak hanya DPC PDI-P, semua kantor kami sambangi tidak hanya kantor PDI-P, kantor-kantor KPU, Bawaslu, partai-partai lain juga kami sambangi tidak ada yang berbeda dengan itu," kata Iwan Saktiadi, pada Rabu (8/11/2023).

Meskipun demikian, Kapolresta Solo meminta maaf apabila tindakan patroli yang dilakukan membuat para kader PDI-P merasa terintimidasi. 

"Kalau secara pribadi beliau (Rudy) tidak berkenan ya saya sebagai Kapolresta saya mohon maaf. Tidak ada maksud apapun, kami netral," jelas Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Regional
Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat 'Jaga Anak Ini dengan Baik'

Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat "Jaga Anak Ini dengan Baik"

Regional
Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Regional
Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Regional
Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com