SERANG, KOMPAS.com - Seorang pengamen bernama Rahmatullah (18) warga Kilasah, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten, diduga tewas karena dianiaya petugas keamanan.
Aksi penganiayaan dilakukan di Pantai Sembolo 1 Anyer, Kabupaten Serang, Banten, pada Minggu (22/10/2023) pukul 17.00 WIB.
"Jadi korban ini sedang mencari nafkah dengan mengamen bersama temannya inisial IL di sekitaran Pantai Sambolo Anyer," kata kuasa hukum keluarga korban, Dekky Tiara Prasetia kepada wartawan di Kota Serang, Selasa (7/11/2023).
Baca juga: Jenazah Mahasiswi Unair yang Tewas di Mobil Diuji Toksikologi
Saat itu, sambung Dekky, korban di bawah pengaruh minuman keras (miras) atau mabuk. Lalu korban ditegur petugas keamanan. Tak terima, terjadilah adu mulut hingga terjadilah penganiayaan.
Penganiayaan dilakukan oleh 5-7 orang yang menyebabkan korban tersungkur hingga tak sadarkan diri.
"Penjaga keamanan ini beramai-ramai melakukan penganiayaan kepada korban dan temannya," ujar Dekky.
Baca juga: Angka Pengangguran di Banten Turun, tapi Tertinggi se-Indonesia
Akibat penganiayaan, korban tak sadarkan diri karena mengalami luka-luka, lalu dibawa pulang oleh warga.
Namun karena tak ada biaya, korban hanya mendapatkan perawatan di rumah. Ia tidak dibawa ke rumah sakit untuk dirawat intensif.
"Sekitar kurun 9 hari itu korban sudah coba berobat. Tapi ketidakmampuan keluarga, korban pakai obat seadanya," ujar Dekky.
Akhirnya, pada 1 November 2023, korban meninggal dunia karena terjadi pembengkakan di leher. Sehingga, korban kesulitan untuk makan, minum, dan susah bernapas.
Kini, pihak keluarga melalui pengacaranya sudah melaporkan kasus penganiayaan ke Polres Cilegon untuk menangkap para pelaku.
"Intinya harus ada keadilan untuk korban pada kasus ini," tandas Dekky.
Kepala Seksi Humas Polres Cilegon, AKP Sigit Dermawan, membenarkan penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia.
Kasus tersebut sudah dilaporkan pihak keluarga korban. Penyidik Satuan Reskrim Polres Cilegon pun masih melakukan penyelidikan.
"Masih penyelidikan, tetapi 2 orang yang diduga pelaku sudah diamankan, dan sedang dimintai keterangan," kata Sigit dihubungi Kompas.com melalui telepon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.