Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Meski Makan Tak Pernah Telat, Kami Tak Mau Lama-lama di Pengungsian"

Kompas.com - 30/10/2023, 21:45 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

"Makanan ada terus, dimasakan relawan, jadi tidak ada kelaparan. Masakannya juga enak, menunya banyak. Tapi meski makanan tak pernah telat, kami tak mau lama-lama di pengungsian. Anak saya juga bisa bermain dengan teman-temannya, diajari relawan," paparnya

UNGARAN, KOMPAS.com - Suasana riuh terdengar di Balai Desa Batur Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang pada Senin (30/10/2023) pagi. Sesekali tepuk tangan menggema di ruangan tersebut.

Peristiwa tersebut terjadi saat Kepala Dinas Sosial Kabupaten Semarang Istichomah mengumumkan 91 warga yang mengungsi di Balai Desa Batur sudah diperbolehkan pulang ke rumah.

Diketahui, sejak Sabtu (28/10/2023), warga yang kebanyakan lansia, perempuan, dan anak-anak tersebut harus mengungsi karena Gunung Merbabu terbakar.

Baca juga: Cerita Rakyat dari Es Laksamana Mengamuk, Minuman Suguhan Jokowi untuk 3 Capres

Rahayu, warga Dusun Gedong Desa Tajuk Kecamatan Getasan mengatakan, menjadi pengungsi selama tiga hari dua malam adalah pengalaman tak terlupakan baginya.

"Ini adalah yang pertama kali mengungsi. Terima kasih Bupati, polisi, tentara, relawan dan semua yang telah membantu warga. Merbabu memang beberapa kali terbakar, tapi kalau sampai harus mengungsi, baru sekarang ini," ujarnya.

Rahayu bercerita, Jumat (27/10/2023) saat Gunung Merbabu pertama kali terbakar, sudah terasa asapnya hingga permukiman.

"Terasa parah pada Sabtu-nya, asap sangat terasa. Di mata pedih, untuk napas juga sesak, akhirnya para relawan naik untuk menjemput warga," ungkapnya.

"Saya sama anak saya, terus saudara-saudara juga ikut mobil, diajak mengungsi. Terus terang takut kalau kena sakit di pernapasan, jarak pandang juga pendek itu," kata Rahayu

Sehingga dia pun dengan sukarela mengajak saudaranya untuk mengungsi. Sebenarnya, saudaranya banyak yang tidak mau mengungsi.

"Tentu lebih enak di rumah, tapi kan demi kesehatan saya paksa. Ada tetangga yang tidak mau mengungsi, ternyata dibawa ke puskesmas, kena ISPA," ujar Rahayu.

Di pengungsian, ternyata tak seseram bayangannya. Soal makanan, tak pernah telat dan stoknya banyak.

"Makanan ada terus, dimasakan relawan, jadi tidak ada kelaparan. Masakannya juga enak, menunya banyak. Tapi meski makanan tak pernah telat, kami tak mau lama-lama di pengungsian. Anak saya juga bisa bermain dengan teman-temannya, diajari relawan," paparnya

Meski begitu, Rahayu berharap Gunung Merbabu segera membaik.

Baca juga: Pemkab Semarang Jamin Ketersediaan Logistik dan Air Bersih Warga Terdampak Kebakaran Gunung Merbabu

"Semoga cepat hujan, tidak terbakar lagi. Kami juga bisa kerja lagi, anak-anak sekolah dengan baik," kata dia.

Sementara Sri, warga Ngaduman, mengungsikan keluarganya ke rumah mertua yang ada di Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang.

"Sekalian diungsikan ke tempat yang jauh, menunggu aman dan api di Merbabu padam. Khawatir juga kalau anak-anak sakit karena kebakaran ini," ujarnya.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Semarang Istichomah mengungkapkan, meski warga telah pulang ke rumah, tetap dilakukan pendampingan.

"Akan dilakukan cek kesehatan secara berkala, termasuk juga pengiriman logistik dan dropping air bersih," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Regional
Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Regional
Jurnalis NTB Aksi Jalan Mundur Tolak RUU Penyiaran

Jurnalis NTB Aksi Jalan Mundur Tolak RUU Penyiaran

Regional
Buntut Video Viral Perundungan Siswi SMP di Tegal, Orangtua Korban Lapor Polisi

Buntut Video Viral Perundungan Siswi SMP di Tegal, Orangtua Korban Lapor Polisi

Regional
Video Viral Pj Bupati Kupang Marahi 2 ASN karena Swafoto Saat Upacara Bendera

Video Viral Pj Bupati Kupang Marahi 2 ASN karena Swafoto Saat Upacara Bendera

Regional
Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Regional
DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

Regional
Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Regional
Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Regional
Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Regional
8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

Regional
Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Regional
Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Regional
Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com