KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Solo FX Hadi Rudyatmo menemui Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Jakarta.
Dalam pertemuan di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/10/2023) itu, pria yang kerap disapa Rudy ini mengaku sempat menangis.
"Nangis dulu baru ngomong lagi. Saya mohon maaf karena sudah melanggar perintah Ketua Umum. Saya enggak mau ibu di-bully terus, dipojokkan terus, disalahkan terus," ujarnya, Jumat (27/10/2023), dikutip dari Tribun Solo.
Rudy menyampaikan, Megawati sempat menginstruksikan anggotanya agar menahan diri berbicara ke media seputar isu perpolitikan terkini.
Namun, di sebuah kesempatan saat wawancara dengan wartawan, Rudy buka suara demi menepis anggapan bahwa Megawati bermain dua kaki.
Oleh karena itu, Rudy melapor kepada Megawati bahwa dirinya telah melanggar perintah.
Mantan Wali Kota Solo ini mengaku puas bisa menyampaikan curahan hatinya kepada Megawati.
"Mau dinilai apa pun potongan preman namun gembengan (cengeng), ya biarin aja. Namun puas saya menyampaikannya," ucapnya.
Baca juga: Bakal Tulis Surat ke Gibran, Rudy: Mohon Kembalikan KTA PDI-P dan Sampaikan Pengunduran Diri
Pertemuan antara Rudy dan Megawati berlangsung sekitar dua jam, mulai pukul 15.30 sampai 17.30 WIB. Di pertemuan itu, Megawati bertanya kepada Rudy soal pernyataannya ke media.
"'Apa statement-mu?' Statement saya adalah karena Ibu dinilai bermain di dua kaki, saya sampaikan kepada teman-teman wartawan bahwa Ibu saya tidak, tidak pernah bermain dua kaki. Karena Ibu punya prinsip, punya sikap dan punya komitmen, baik terhadap bangsa dan negara maupun untuk partai," ungkapnya.
Rudy mengaku tak terima Megawati dinilai bermain dua kaki.
"Sehingga saya lapor bahwa saya menyampaikan statement, 'Bu kalau salah, siap salah', saya bilang gitu. Ibu menyampaikan, 'Tidak apa-apa itu memang wilayahmu'. Sehingga ketika saya melapor bahwa saya statement di media itu gara-gara karena Ibu dinilai bermain dua kaki. Sehingga saya tidak bisa menerima hal itu, akhirnya saya mau diwawancarai oleh wartawan. 'Kalau ini dianggap salah, ya saya mohon maaf'," tuturnya.
Ia mengatakan, laporannya tersebut akhirnya diterima oleh Megawati.
Baca juga: Gibran Bakal Temui FX Rudy untuk Kembalikan KTA PDI-P
Untuk diketahui, pandangan soal Megawati bermain dua kaki itu muncul usai Gibran Rakabuming Raka maju sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.
Saat maju sebagai cawapres, putra sulung Presiden Joko Widodo ini masih berstatus sebagai kader PDI-P.
Maka, untuk menepis anggapan bahwa Megawati bermain dua kaki, Rudy akan menyurati Gibran agar menyerahkan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI-P sekaligus membuat surat pengunduran diri sebagai kader PDI-P.
"Saya nanti akan menulis surat yang akan saya serahkan kepada Mas Wali (Gibran Rakabuming). Mau ditanggapi ya bersyukur, tidak (ditanggapi) ya sudah," jelasnya.
Baca juga: FX Rudy: Saya Tidak Bisa Diadu Domba, Persahabatan Lebih Penting dari Jabatan
Terkait pengembalian KTA, Gibran menuturkan bahwa dirinya akan menemui Rudy.
Ia mengaku sedang mencari waktu yang tepat untuk bertemu dengan Ketua DPC PDI-P Solo tersebut.
"Ya nanti kami atur," terangnya di Solo, Jawa Tengah, Jumat.
Baca juga: FX Rudy Ungkap Jasa Megawati hingga Gibran Jadi Wali Kota Solo
Sumber: Kompas.com (Penulis: Labib Zamani | Editor: Robertus Belarminus, Ardi Priyatno Utomo), TribunSolo.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.