Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FX Rudy Ungkap Jasa Megawati hingga Gibran Jadi Wali Kota Solo

Kompas.com - 25/10/2023, 17:20 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Pejuangan (PDI-P) FX Hadi Rudyatmo atau FX Rudy mengingatkan etika dan arti persahabatan lebih penting dari jabatan.

Hal itu disampaikan Rudy usai momen pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (cawapres) dari Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Rudy mengatakan, tak ingin langkah yang diambil Gibran itu, membuat prespektif PDI-P dan Megawati Soekarnoputri bermain dua kaki.

Oleh karenanya, Rudy meminta Gibran mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) dan memberikan surat pengunduran diri ke DPC PDI-P Solo.

Baca juga: Megawati Ditengarai Bermain 2 Kaki karena Gibran Dicalonkan Jadi Bacawapres Prabowo, Begini Jawaban Tegas FX Rudy

Sebab, menurut dia, Gibran bisa maju karena ada rekomendasi Megawati untuk dicalonkan dan dimenangkan sebagai Wali Kota Solo.

"Gibran sudah diberikan kesempatan jadi wali Kota Solo (oleh Megawati), itu sebagai persyaratan putusan MK. Ya, menurut saya lebih baik Mas Gibran datang kelihatan mukanya ke DPC, meninggalkan DPC dengan mengundurkan diri kelihatan punggungnya. Itu pesan dan harapan saya," kata Rudy, saat di Pucang Sawit, Kota Solo, pada Rabu (25/10/2023).

Mantan Wali Kota Solo itu juga menekankan jika sikap yang disarankan untuk Gibran merupakan bentuk etika berpolitik.

"Menurut saya, etika. Datang kelihatan mukanya, pulang kelihatan punggungnya. Tidak (ada tengang waktu), terserah beliau, saya sampaikan PDI-P tidak berpijak di dua kaki," tegas dia.

"(Gibran) Tidak perlu dipecat dan perlu adanya kesadaran diri. Datang kelihatan mukanya, pulang kelihatan punggungnya. Itu kan budaya bangsa kita sendiri," lanjut dia.

Di sisi lain, Rudy menegaskan, saat ini PDI-P fokus memenangkan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Baca juga: Gibran Jadi Cawapres, FX Rudy Ucapkan Selamat dan Minta KTA dan Surat Pengunduran Diri dari PDI-P

"Tetap fokus menangkan Ganjar dan Mahfud, maju tak gentar karena ada Pak Ganjar, tidak takut karena ada Pak Mahfud," ujar dia.

Rudy juga menyingung soal arti pentingnya persahabatan daripada jabatan.

Dia mengaku tetap bersahabat meski Gibran saat ini telah resmi menjadi cawapres Prabowo.

"Saya lebih penting persahabatan daripada sebuah jabatan. Karena ciptaan Tuhan tidak untuk bermusuhan, bersahabat sehingga kami pesan jangan sampai ada penilaian pada Ketum bermain dua kaki, karena kalau 2019-2020 (Gibran) tidak diberikan rekomendasi jadi wali kota, kan tidak bisa lolos syarat MK maju cawapres," papar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com