Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semarang Panas, Warga Kaget Biaya Listrik Membengkak karena Sering Hidupkan AC

Kompas.com - 18/10/2023, 14:35 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Warga Semarang, Jawa Tengah (Jateng) terkejut lantaran tagihan listriknya naik saat musim kemarau. Biaya Rp 100.000 yang biasanya digunakan untuk membeli pulsa listrik hanya cukup untuk seminggu.

Seorang ibu rumah tangga di Wonosari Semarang, Sri Lestari mengatakan, biasanya pulsa listrik Rp 100.000 bisa digunakan untuk 10 hari. Namun, saat ini hanya cukup untuk sepekan.

"Panas banget soalnya. Jadi lebih sering nyalain air conditioner (AC)," jelasnya saat dikonfirmasi via WhatsApp, Rabu (18/10/2023).

Baca juga: Cuaca Panas Kembali Picu Karhutla di Babel, Baliho Caleg Ikut Terbakar

Dia mengaku terkejut dengan biaya listrik yang lebih boros dibandingkan dengan hari sebelumnya. Menurutnya, yang membuat boros tagihan listrik karena penggunaan AC.

"Kalau tidak musim kemarau AC kadang dimatiin tapi kalau kemarau seperti ini full 24 jam," paparnya.

Hal yang sama dikatakan Elvia (28), warga Mangkang Semarang. Ibu satu anak itu juga merasa lebih boros pada musim kemarau tahun ini.

Biaya yang dikeluarkan untuk biaya listrik juga bertambah. "Uang Rp 200.000 tak cukup untuk satu bulan jika ada AC," imbuh dia.

Meski tagihan listrik membengkak, dia mengaku senang dengan musim kemarau tahun ini karena dianggap lebih panas sehingga jemuran pakaian bisa cepat kering.

"Musim panas gini antara seneng sama enggak seneng sih. Senangnya cucian bisa cepat kering. Enggak senengnya panas. Nah kalau hujan kan sejuk, " ucapnya.

Baca juga: Cuaca Panas Bukan Halangan, Pasukan Biru Berpeluh demi Cegah Jakarta Kebanjiran

Penjelasan soal panas

Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Semarang Iis Widya Harmoko menjelaskan, suhu panas yang dialami Jateng saat ini adalah karena adanya gerak semu matahari.

"Saat ini matahari seperti bergerak menuju selatan. Nanti sekitar awal Oktober matahari berada di titik kulminasi tepat di atas Pulau Jawa," jelasnya.

Secara klimatologis suhu akan cenderung mengalami kenaikan. puncaknya sekitar pertengahan hingga akhir Oktober 2023. Suhu udara akan turun lagi mulai November 2023.

"Diperkirakan suhu di Jawa Tengah sampai dengan Oktober akan berkisar antara 37-38 derajat celsius," ujar dia.

Baca juga: Penjualan Es Batu di Bekasi Naik akibat Cuaca Panas, Pedagang: Pagi Saja Sudah Ada yang Beli

Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) suhu panas tertinggi yang pernah tercatat di wilayah Jateng terjadi pada 2015, yakni mencapai 39,5 derajat celcius dan pada 2019 dengan suhu mencapai 39,4 derajat celcius.

Untuk itu, dia minta warga Kota Semarang untuk tidak panik dan melakukan beberapa persiapan ketika melakukan aktivitas di luar ruangan seperti stok air putih yang cukup.

"Ketika cuaca panas, air bisa menjaga konsentrasi dan menjaga kesehatan saat aktivitas di luar ruangan," imbuh Iis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Regional
ABG Pembunuh Polisi di Lampung Divonis 9 Tahun 6 Bulan Penjara

ABG Pembunuh Polisi di Lampung Divonis 9 Tahun 6 Bulan Penjara

Regional
Inovasi Samsat Kebumen, Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Malam Hari

Inovasi Samsat Kebumen, Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Malam Hari

Regional
Calon Bupati dan Wakil Jalur Perseorangan di Belitung Timur Harus Setor 9.580 Salinan KTP

Calon Bupati dan Wakil Jalur Perseorangan di Belitung Timur Harus Setor 9.580 Salinan KTP

Regional
Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Sparing Bela Diri, Ini Pengakuan Pelaku

Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Sparing Bela Diri, Ini Pengakuan Pelaku

Regional
Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang Bakal Berdampak ke Lalu Lintas Pantura Demak

Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang Bakal Berdampak ke Lalu Lintas Pantura Demak

Regional
BMKG Peringatkan Ancaman Banjir Rob di Sejumlah Daerah di Maluku

BMKG Peringatkan Ancaman Banjir Rob di Sejumlah Daerah di Maluku

Regional
Amankan Pilkada 2024, Pemprov Sumsel Anggarkan Rp 190,1 Miliar untuk TNI dan Polri

Amankan Pilkada 2024, Pemprov Sumsel Anggarkan Rp 190,1 Miliar untuk TNI dan Polri

Regional
Airin Senang Mantan Walkot Tangerang Maju pada Pilkada Banten

Airin Senang Mantan Walkot Tangerang Maju pada Pilkada Banten

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Puluhan Balita di Majene Keracunan, Polisi Periksa Tiga Orang Saksi

Puluhan Balita di Majene Keracunan, Polisi Periksa Tiga Orang Saksi

Regional
Cerita Nenek Hasinah, Guru Ngaji yang Kumpulkan Uang di Bawah Bantal untuk Naik Haji

Cerita Nenek Hasinah, Guru Ngaji yang Kumpulkan Uang di Bawah Bantal untuk Naik Haji

Regional
Polisi Serahkan Anggota KKB Pimpinan Egianus Kogoya ke Jaksa

Polisi Serahkan Anggota KKB Pimpinan Egianus Kogoya ke Jaksa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com