Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Baduy Dalam Jadi Wilayah "Blankspot" Internet | Sosok Anak Anggota DPR Tersangka Penganiayaan di Surabaya

Kompas.com - 08/10/2023, 06:00 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Wilayah tanah ulayat Baduy Dalam saat ini bebas dari sinyal internet.

Hal ini berdasarkan permintaan warga Baduy yang menginginkan sinyal internet dihapus di wilayahnya.

Selain itu, polisi menetapkan Gregorius Ronald Tannur (31) sebagai tersangka kasus dugaan penganiayaan seorang wanita hingga tewas di Surabaya.

Tersangka diduga membunuh kekasihnya berinisial DSA (29) usai mengunjungi salah satu tempat hiburan di Surabaya, Rabu (4/10/2023).

Dua berita tersebut menjadi perhatian banyak pembaca Kompas.com. Berikut ini lima berita populer Nusantara yang dirangkum pada Sabtu (7/10/2023).

1. Baduy dalam "blankspot" internet

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Anik Sakinah mengatakan, permintaan tersebut direspons oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada Agustus lalu.

Baca juga: Permintaan Hapus Sinyal Internet Disetujui, Baduy Dalam Kini Jadi Blankspot

“Bulan Agustus sudah pengendalian, memang kami belum terima surat resminya, tapi sudah di-off-kan, seperti itu hasil dari kajian mereka,” kata Anik kepada wartawan di Kantor Bupati Lebak, Jumat (6/10/2023).

Sebelum dilakukan penghapusan sinyal, pemerintah dan perwakilan Suku Baduy melakukan kesepakatan wilayah mana saja yang dilakukan blankspot.

Berdasarkan permintaan, wilayah yang dilakukan blankspot antara lain adalah kawasan Baduy Dalam di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.

“Menurut Ulayat Baduynya, Baduy Dalam saja, dan sudah dilaksanakan, itu ranah Kominfo (yang melakukan penghapusan),” kata dia.

Teknisnya, kata Anik, penghapusan sinyal dilakukan oleh provider pemilik menara Base Transceiver Station (BTS) dengan mengalihkan pancaran sinyal dari tadinya ke Baduy menjadi ke area lain.

“Jadi provider yang me-off-kan, atas permintaan dari Kementerian, kami dinas gak bisa ya, jadi Kementerian,” kata dia.

Anak anggota DPR RI usai tewaskan wanita di SurabayaKompas.com/Andhi Dwi Anak anggota DPR RI usai tewaskan wanita di Surabaya

2. Sosok tersangka penganiayaan wanita di Surabaya

GRT diketahui berprofesi sebagai investor saham yang pernah tercatat memiliki kepemilikan PT Bekasi Asri Pemula, TBK pada tahun 2022.

Ia pernah beberapa kali tercatat sebagai mahasiswa namun tidak sampai lulus.

Seperti pada tahun 2009, GRT pernah kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IEU dengan prodi Manajemen.

Baca juga: Sosok Anak Anggota DPR RI yang Aniaya Pacar hingga Tewas di Surabaya, Tercatat sebagai Investor Saham

Masih di tahun yang sama, pria ini juga tercatat sebagai mahasiswa Universitas Kristen Petra program studi Ilmu Komunikasi.

Sementara itu di akun Facebook GRT mengaku pernah berkuliah di Holmes Institute Melbourne.

Dalam biografi akunnya juga terdapat informasi berupa riwayat pekerjaannya yang begitu mentereng.
Di antaranya, dia pernah bekerja di FWD Insurance Indonesia sebagai Closing Agent pada tahun 2015.

Selanjutnya, pada tahun 2016-2020 ia pernah bekerja sebagai Sastek Operator di Southern Meats.

Dan informasi pekerjaan terbarunya itu pada tahun 2018 bekerja di Voyages Ayers Rock Resort.

 Baca juga: Kepala Damkar Semarang Pingsan Saat Pimpin Pemadaman TPA Jatibarang

Kondisi kebakaran di TPA Jatibarang Semarang, pukul 11.00 WIB, Sabtu (7/10/2023).KOMPAS.COM/Titis Anis Fauziyah Kondisi kebakaran di TPA Jatibarang Semarang, pukul 11.00 WIB, Sabtu (7/10/2023).

3. Kepala damkar saat kebakaran TPA Jatibarang

Kepala Dinas Pemadaman Kebakaran (Damkar) Kota Semarang, Nurkholis jatuh pingsan saat bertugas memantau pemadaman di lokasi kebakaran TPA Jatibarang Semarang, Jumat (6/10/2023) sekitar pukul 23.30 WIB.

Sekretaris Dinas Damkar Semarang, Ade Bakti membenarkan kejadian itu. Nurkholis langsung dibawa ke RSUD KRMT Wongsonegoro.

"Jam 23.00 WIB itu saya pamit ke beliau untuk ganti celana dulu. Terus sekitar jam 23.30 WIB dikabari beliau pingsan. Saya datang teman-teman sudah bawa ke RSWN," kata Ade di lokasi kebakaran, Sabtu (7/10/2023).

Menurutnya, Dinas Damkar Semarang belakangan ini memang disibukkan oleh banyaknya peristiwa kebakaran di Kota Semarang.

 

Bahkan, sebelumnya TPA Jatibarang sempat mengalami kebakaran selama beberapa hari.

Sementara itu, kebakaran terakhir terjadi sejak pukul 11.30 WIB, Jumat (6/10/2023) kemarin. Nurkholis memantau dan memimpin langsung pemadaman di zona aktif TPA Jatibarang Semarang.

"Mungkin kecapean ya. Tadi pagi saya pantau lewat teman-teman, beliau sudah bisa turun dari bed, bisa ke toilet sendiri, tekanan darah turun," bebernya.

Polisi menunjukan barang bukti penganiayaan anak DPR RIKompas.com/Andhi Dwi Polisi menunjukan barang bukti penganiayaan anak DPR RI

4. Motif anak anggota DPR aniaya pacar

Baca juga: Polisi Ungkap Luka Fatal yang Membuat Korban Meninggal Usai Dianiaya Anak Anggota DPR

Meski sudah menetapkan tersangka dalam peristiwa kematian DSA (27), polisi belum mengungkap motif di balik aksi penganiayaan yang dilakukan Gregorius Ronald Tannur, anak anggota DPR.

"Terkait motif penganiayaan masih kami dalami," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono kepada wartawan, Jumat (6/10/2023).

Yang pasti kata dia, fakta penganiayaan kepada warga Sukabumi, Jawa Barat, berusia 27 tahun itu sudah terbukti dan sudah cukup untuk dilakukan proses hukum.

"Soal motif akan kami ungkap pada proses selanjutnya," ujar Hendro.

Ilustrasi PolisiKOMPAS.COM/HANDOUT Ilustrasi Polisi

5. 2 polisi terlibat jaringan narkoba Fredy Pratama

Baca juga: Dua Anggota Polda Sulsel Gagal Jadi Perwira, Diduga Terlibat Jaringan Narkoba Fredy Pratama

Dua oknum polisi di jajaran Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) terpaksa harus menelan pil pahit lantaran gagal dilantik menjadi perwira usai diduga terlibat dalam jaringan kartelnarkoba Fredy Pratama.

Kedua anggota polisi yang diketahui berinisial Bripka SY dan Bripka WD ini diamankan jelang dilantik menjadi perwira setelah mengikuti pendidikan Sekolah Inspektur Polisi (SIP).

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Komang Suartana membenarkan adanya dua anggota Polda Sulsel yang menjalani pemeriksaan terkait dugaan masuk dalam jaringan narkoba Fredy Pratama.

"Memang benar, pelantikannya masih ditunda untuk dilakukan pemeriksaan di Propam. Ada dua orang," jelas Komang kepada wartawan saat ditemui di Mapolda Sulsel, Jumat (6/10/2023).

Komang juga belum mau menjelaskan secara rinci keterlibatan kedua polisi itu. Namun, dia memastikan saat ini pihak Propam Polda Sulsel masih melakukan pemeriksaan intensif.

"Ini masih dalam Lidik, dalam pemeriksaan, kita belum tahu hasilnya. Informasi kita periksa dulu (Propam Polda Sulsel) baru ke Mabes Polri. Nanti kita lihat hasilnya," jelasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Regional
Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat 'Jaga Anak Ini dengan Baik'

Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat "Jaga Anak Ini dengan Baik"

Regional
Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Regional
Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Regional
Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com