Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Berhasil Tekan Inflasi, Pemprov Sulsel Raih 3 Penghargaan dari Kepala BPN

Kompas.com - 17/09/2023, 21:09 WIB
Sri Noviyanti

Editor

KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) berhasil meraih tiga penghargaan dari Badan Pangan Nasional (BPN) karena dinilai berhasil menekan inflasi.

Adapun masing-masing penghargaan adalah untuk kategori Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) terbaik se-Nasional, kemudian Gerakan Pangan Murah (GPM) terbaik ketiga, dan Enumerator Produsen terbaik.

Pemberian penghargaan dilaksanakan di Hotel Intercontinental, Kabupaten Badung, provinsi Bali, Jumat, (15/9/2023).

Baca juga: Bertemu Pimpinan Telkom, Pj Gubernur Sulsel Bahas Peningkatan Pelayanan Publik Bidang Telekomunikasi

Sebagai informasi, BPN memberikan penghargaan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov), Kabupaten dan Kota, atas kinerja kerja mereka dalam melakukan SPHP, serta pengendalian inflasi yang juga merupakan kegiatan strategis dari BPN.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulsel Andi Muhammad Arsjad hadir langsung untuk menerima penghargaan tersebut. Penghargaan diserahkan oleh Kepala  BPN Arif Prasetyo.Dok Pemprov Sulsel Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulsel Andi Muhammad Arsjad hadir langsung untuk menerima penghargaan tersebut. Penghargaan diserahkan oleh Kepala BPN Arif Prasetyo.

Adapun kegiatan GPM, Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP), dan Panel Harga Pangan juga merupakan program yang dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan, baik di provinsi maupun kabupaten dan kota, dengan melibatkan stakeholder terkait baik K/L, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pangan, Badan Usaha Milik Desa (BUMD) Pangan, Distributor/Poktan/Gapoktan serta pelaku usaha pangan lainnya.

Baca juga: Ditanya soal Stadion, Pj Gubernur Sulsel: Jangan Langsung Gas, Kasih Napas Dulu

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulsel Andi Muhammad Arsjad hadir langsung untuk menerima penghargaan tersebut. Penghargaan diserahkan oleh Kepala BPN Arif Prasetyo.

Andi Muhammad Arsjad yang juga saat ini menjabat sebagai Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulsel, mengapresiasi atas penghargaan yang diberikan ke Pemprov Sulsel.

"Kami merasa bangga atas pencapaian ini. Apalagi, ini sejalan dengan program dari Pj Gubernur, (Bahtiar), khususnya berkaitan dengan pengendalian inflasi serta ketahanan dan kedaulatan pangan," kata Arsjad dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (17/9/2023).

Ia menambahkan, pihak Pemprov, khususnya Dinas Ketahanan Pangan, memiliki beberapa program terkait dengan stabilisasi harga pangan. Sebagai salah satu pelaku ekonomi, menurutnya, pemerintah memiliki fungsi penting dalam perekonomian sebagai stabilasisasi alokasi, dan distribusi.

Baca juga: Pj Gubernur Sulsel Beberkan Program Prioritas, Salah Satunya Soal Keamanan Pemilu 2024

"Melalui berbagai program, seperti Gerakan Pangan Murah, kami ingin masyarakat dapat mengakses kebutuhan pangan dengan harga terjangkau," sebut Arsjad.

Menurutnya, harga dan pasokan pangan merupakan indikator-indikator strategis yang saling terkait, dan biasa digunakan untuk mengetahui status distribusi pangan.

"Terjadinya gejolak harga pangan menunjukkan gejala terganggunya distribusi pangan yang disebabkan dua hal, yaitu pasokan atau meningkatnya permintaan," tuturnya.

Ia juga menjelaskan bahwa harga pangan juga menjadi salah satu indikator kecukupan pangan masyarakat dan salah satu elemen penting dalam ekonomi yang dapat berkontribusi terhadap inflasi.

"Harga pangan memiliki pengaruh terhadap akses pangan. Hal terkait yang berpengaruh lainnya adalah ketersediaan pangan, kondisi permintaan, kelancaran distribusi pangan, dan kondisi perdagangan. Tentunya, peran pemerintah menjadi penting, terutama dalam menghadirkan daya beli masyarakat," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com