MALANG, KOMPAS.com - Sejumlah ekosistem flora dan fauna di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) terganggu akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi sejak Rabu (6/9/2023) lalu.
Kebakaran lahan tersebut dipicu percikan api flare wisatawan yang menggelar preweding di Bukit Teletubbies itu.
"Bromo Tengger Semeru ini adalah rumahnya flora dan fauna. Banyak binatang liar yang hidup di sini," ungkap Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Hendro Wijanarko saat ditemui, Selasa (12/9/2023).
Baca juga: Kondisi Terkini Kebakaran Bromo, Sulitnya Medan dan Fenomena Tornado Api
Untuk ekosistem flora yang terganggu akibat kebakaran itu, menurut Hendro, di antaranya alang-alang, pinus hutan, rumput malela, dan Anggrek Tosari.
"Anggrek Tosari ini endemic di pegunungan jawa," ungkap Hendro saat ditemui, Selasa (12/9/2023).
Sementara itu, ekosistem fauna juga dipastikan terganggu. Menurut Hendro, ada beberapa jenis fauna yang hidup di kawasan Bromo Tengger Semeru, baik mamalia hingga berbagai jenis burung.
"Beberapa habitat binatang itu di antaranya Ular Bumi Tengger, Kadal Hutan Tengger. Untuk jenis burung, banyak sarang burung di pohon-pohon yang terimbas kebakaran," terang Hendro.
"Macan dan Elang Jawa juga ada, tapi di kawasan blok Ireng-Ireng dan Gunung Tutup. Kami juga sudah mengirim regu untuk melindungi binatang di sana," tuturnya.
Saat ini, tim gabungan masih fokus untuk pemadaman dan pendinginan di area kebakaran.
Setelah pendinginan selesai, Hendro mengatakan, pihaknya akan melakukan identifikasi habitat flora dan fauna yang terganggu akibat karhutla di kawasan TNBTS.
"Makanya segera kita lakukan pendinginan agar kebakaran ini segera tuntas," pungkasnya.
Baca juga: Kebakaran Hutan dan Lahan di Kawasan Gunung Bromo Berhasil Dipadamkan
Untuk diketahui, per Selasa hari ini kebakaran hutan dan lahan di kawasan TNBTS telah berhasil dipadamkan.
Pada sekitar pukul 10.00 WIB titik api sempat muncul di kawasan bukit Pentogan. Namun, dua jam berselang kebakaran berhasil dipadamkan oleh tim gabungan.
Sejak awal terjadi kebakaran, Rabu (6/9/2023) lalu, total ada 2.910 tim gabungan yang berjibaku melakukan pemadaman api di kawasan TNBTS.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.