Menurutnya, tangki motor itu dikosongkan terlebih dahulu, selanjutnya air berwarna biru dituangkan ke tangki motor tersebut.
"Motor bisa nyala dan pada ngisi di sini. Awalnya dijajal, dikosongin tangkinya. Ya kita kasih aja buat mereka," ungkapnya.
Ramin dan istrinya, Sumiati mengatakan kejadian air sumur berubah warna atau tercemar seharusnya tidak terjadi.
Kini, ia menderita karena sulit mendapatkan air bersih setelah air sumurnya tercemar.
Ia dan keluarganya menggunakan air galon untuk mandi masak dan mencuci. Pengeluaran uang pun akhirnya jadi bertambah.
Ketika uang menipis, ia terpaksa irit dengan menggunakan air sumur untuk mandi. Tetapi, badan harus dibilas lagi menggunakan air bersih.
Baca juga: DLH Kabupaten Bogor Uji Laboratorium Air Sumur Berwarna Biru di Gunung Sindur
Ia hanya bisa berharap agar air sumur milik warga di kampungnya kembali normal dan tidak mengeluarkan bau.
"Kita juga sudah berupaya nanya ke pom bensin (SPBU) deket sini, takutnya dari situ. Udah sering sih kita tanya dari awal bau 2021 itu, kita tanya kenapa air bau minyak. Tapi enggak ada jawaban sampai akhirnya sekarang lebih parah, berubah warna," ungkapnya.
"Ya kita sih pengennya sumur kembali normal seperti biasa aja," sambung berharap
Baca juga: Air Sumur Tercemar BBM, Warga Gunung Sindur Bogor: Sudah Mandi Bukannya Bersih Malah Buluk
Seperti diketahui, sebanyak 15 sumur di Kampung Nagrog, Desa Pengasinan, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tercemar. Dua di antaranya berubah warna biru pekat.
Akibatnya, air tanah dari sumur tersebut pun tak bisa lagi digunakan untuk mandi, mencuci dan memasak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.