BOGOR, KOMPAS.com - Air sumur di Kampung Nagrog, Desa Pengasinan, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat diduga tercemar Bahan Bakar Minyak (BBM).
Air tersebut berwarna biru pekat, bahkan bisa terbakar jika disulut dengan api.
Beberapa warga sekitar malah menggunakannya sebagai bahan bakar untuk sepeda motor.
Baca juga: Air Sumurnya Tercemar BBM, Warga Bogor Ini Terpaksa Beli Air Galon untuk Mandi
Air tanah yang berubah warna itu terjadi di sumur rumah warga bernama Ramin (66) dan Sumiati (53) di Kampung Nagrog RT02/RW 05.
Sumur mereka adalah satu dari sekian sumur yang tercemar atau berubah warna biru.
Sebelumnya, air sumur itu hanya mengeluarkan bau sejak dari tahun 2021.
Namun empat hari yang lalu air yang awalnya jernih tiba-tiba saja berubah warna menjadi biru pekat pada Rabu (6/9/2023) malam.
Baca juga: Air Sumur di Gunung Sindur Bogor Tercemar BBM, Warga: Dijajal ke Motor, Mesin Bisa Hidup
Air sumur yang berubah warna biru ini awalnya diketahui oleh putranya saat hendak buang air kecil.
"Bau-nya sih kayak Pertamax ya. Warnanya biru pekat agak kehitaman," ujar Ramin kepada Kompas.com, Sabtu (9/9/2023)
Semenjak air sumur itu tercemar, kata dia, warga sekitar atau tetangga kampung pada berdatangan meminta air berwarna biru pekat itu.
Baca juga: Air Sumur di Gunung Sindur Bogor Tercemar BBM, Warga: Dijajal ke Motor, Mesin Bisa Hidup
Ramin merasa saat itu rumahnya sudah seperti tempat pengisian BBM atau SPBU.
Saat dituangkan ke botol, air tanah itu berwarna biru dan di bagian bawahnya putih jernih.
"Botol mereka kita isi dari keran dan kemudian dibawa ke depan dituangkan ke tangki motor," ucapnya.
Baca juga: Pertamina Sebut Air Sumur Warga di Gunung Sindur Bogor Tercemar BBM Pertalite
Air biru pekat yang menurut dia mirip BBM jenis Pertamax itu kemudian dimasukkan ke tangki-tangki motor warga.
Salah satu motor yang jadi bahan uji coba adalah sepeda motor Shogun R.
Menurutnya, tangki motor itu dikosongkan terlebih dahulu, selanjutnya air berwarna biru dituangkan ke tangki motor tersebut.
"Motor bisa nyala dan pada ngisi di sini. Awalnya dijajal, dikosongin tangkinya. Ya kita kasih aja buat mereka," ungkapnya.
Ramin dan istrinya, Sumiati mengatakan kejadian air sumur berubah warna atau tercemar seharusnya tidak terjadi.
Kini, ia menderita karena sulit mendapatkan air bersih setelah air sumurnya tercemar.
Ia dan keluarganya menggunakan air galon untuk mandi masak dan mencuci. Pengeluaran uang pun akhirnya jadi bertambah.
Ketika uang menipis, ia terpaksa irit dengan menggunakan air sumur untuk mandi. Tetapi, badan harus dibilas lagi menggunakan air bersih.
Baca juga: DLH Kabupaten Bogor Uji Laboratorium Air Sumur Berwarna Biru di Gunung Sindur
Ia hanya bisa berharap agar air sumur milik warga di kampungnya kembali normal dan tidak mengeluarkan bau.
"Kita juga sudah berupaya nanya ke pom bensin (SPBU) deket sini, takutnya dari situ. Udah sering sih kita tanya dari awal bau 2021 itu, kita tanya kenapa air bau minyak. Tapi enggak ada jawaban sampai akhirnya sekarang lebih parah, berubah warna," ungkapnya.
"Ya kita sih pengennya sumur kembali normal seperti biasa aja," sambung berharap
Baca juga: Air Sumur Tercemar BBM, Warga Gunung Sindur Bogor: Sudah Mandi Bukannya Bersih Malah Buluk
Seperti diketahui, sebanyak 15 sumur di Kampung Nagrog, Desa Pengasinan, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tercemar. Dua di antaranya berubah warna biru pekat.
Akibatnya, air tanah dari sumur tersebut pun tak bisa lagi digunakan untuk mandi, mencuci dan memasak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.