KOMPAS.com - Manajer wedding organizer (WO) berinisial AWEW (41) ditetapktan tersangka kasus kebakaran lahan sabana dan Bukit Teletubbies Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Kebakaran tersebut disebabkan flare atau suar yang digunakan saat foto prewedding di Bromo pada Rabu (6/9/2023).
Setelah ditetapkan tersangka, polisi mengungkap peran manajer WO sebagai penanggung jawab hingga terjadinya insiden kebakaran tersebut.
Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana mengungkapkan soal peran satu tersangka tersebut merupakan manajer wedding organizer.
“Pertama, dia sebagai penanggung jawab wedding organizer, kedua, dia sebagai penanggung jawab juga terkait perizinan untuk masuk di kawasan konservasi kawah Gunung Bromo,” kata Wisnu dikutip dari di Kompas TV, Jumat (8/9/2023).
Soal perizinan, Wisnu bilang bahwa AWEW tidak memiliki surat izin masuk kawasan konservasi.
Baca juga: Kronologi Kebakaran Savana Gunung Bromo, Salah Satu Flare Prewedding Meletup
Padahal, untuk masuk ke Bukit Teletubbies yang merupakan kawasan konservasi, seseorang harus memiliki izin jika ingin melakukan kegiatan. Selain itu ada biaya-biaya yang harus dibayarkan.
Pihak pengelola juga akan menyampaikan situasi di kawasan konservasi dan mendata barang-barang yang dibawa oleh pengunjung.
“Apabila mengajukan izin, maka pengelola akan menyampaikan situasi saat ini, apakah kering, amankah menggunakan flare, akan disampaikan juga barang-barang apa yang digunakan di Bukit Teletubbies,” jelas Wisnu.
Tak hanya itu, AWEW juga berperan dalam mengajukan ide penggunaan flare asap dalam sesi foto prewedding yang menyebabkan Bukit Teletubbies kebakaran.
Baca juga: 50 Orang Dikerahkan Padamkan Kebakaran Bromo akibat Flare Prewedding
“Ya (ide datang dari pihak wedding organizer). Ini salah satu unsur penetapan tersangka. Ini dia yang mempunyai konsep, kemudian memberikan masukan kepada pengantinnya,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Wisnu mengatakan, akibat flare yang dipakai saat foto prewedding tersebut, padang sabana di bukit Teletubbies seluas 50 hektar terbakar.
"Hingga saat ini pemadaman masih berlangsung, artinya kebakaran masih terjadi. Tim gabungan sedang melakukan upaya pemadaman karena kebakaran hutan dan lahan ini menjadi atensi Presiden RI Joko Widodo," tambah Wisnu.
Sumber: KompasTV
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.