Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki Kematian Gadis Pemandu Lagu di Tarakan, Polisi Sebut Ada Kecurigaan terhadap Saksi

Kompas.com - 30/08/2023, 09:21 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Seorang gadis berinisial NP (21) ditemukan tewas dengan kondisi leher yang dililit kabel cokrol di kamar kos, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Sabtu (26/8/2023) pagi.

Kasat Reskrim Polres Tarakan AKP Randya Shaktika Putra mengatakan, korban merupakan warga asal Kota Sukabumi, Jawa Barat, bekerja sebagai pemandu lagu di salah satu usaha karaoke di Kota Tarakan.

"Saat ditemukan, kondisi korban hanya mengenakan pakaian dalam hitam, dan posisinya terjerat kabel cokrol di lehernya," ujar Randya saat dikonfirmasi, Selasa (29/8/2023).

Dari hasil visum et repertum, terdapat luka membiru di areal wajah, diakibatkan korban kehabisan oksigen.

Tidak ditemukan sedikit pun tanda-tanda bekas kekerasan atau penganiayaan pada bagian tubuh lain.

Baca juga: Polresta Yogyakarta Bongkar Kasus TPPO Perempuan di Bawah Umur yang Dijadikan Pemandu Lagu di Sarkem

Dari hasil visum juga, diketahui, korban baru meninggal sekitar dua sampai tiga jam, sebelum ditemukan.

"Sejauh ini, kami juga masih menunggu hasil otopsi dari dokter," imbuh dia.

Kecurigaan terhadap saksi

Polisi juga telah memeriksa 9 orang saksi, terdiri dari tetangga kosan korban, teman dekat, warga sekitar, dan beberapa orang pelanggan korban.

Randya menegaskan, ada kecurigaan terhadap saksi yang diperiksa, yang mengindikasikan ke arah tindak pidana.

Hanya saja, semua masih lingkup pemeriksaan dan hasilnya akan disampaikan ketika penyelidikan selesai.

Dari TKP, Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, mulai seprai milik korban, bantal, boneka kesayangan korban, baju dalam, dan kabel cokrol dan sejumlah barang lain.

Baca juga: Gadis Pemandu Lagu Tewas dengan Jeratan Kabel di Leher, Diduga Dibunuh

"Untuk mencari bukti bukti pendukung lain, kami mendatangkan tim dari Labfor Surabaya. Ada tiga orang yang besok akan kami bawa ke TKP. Semoga ada bukti lain yang ditemukan untuk membuat jelas kasusnya," kata dia.

Randya menegaskan, kuat dugaan, NP tewas akibat dibunuh. Polisi juga sudah mengantongi beberapa indikasi dan bukti yang menguatkan analisa tersebut.

"Kita menunggu hasil Tim Labfor Surabaya. Kita juga masih mencari Hp dan dompet korban. Untuk keterangan selanjutnya, kami akan sampaikan setelah Tim Labfor turun lapangan,’’kata Randya.

Polisi dalami dugaan pemerkosaan

Baca juga: Rekonstruksi Pembunuhan Pemandu Lagu di Madiun, 40 Adegan Diperagakan

Selain itu, polisi juga masih mendalami terkait dugaan adanya upaya pemerkosaan karena saat ditemukan korban dalam kondisi tidak mengenakan pakaian.

Seorang gadis pemandu lagu bernama NP (21) sebelumnya ditemukan temannya tewas di kamar indekos, di Jalan Lumpuran RT 016, Kelurahan Kampung Satu Skip Tarakan, Sabtu (26/8/2023) pukul 08.30 Wita.

Saat ditemukan, NP hanya mengenakan pakaian dalam hitam dan kabel cokrol membelit lehernya.

Jenazah korban sudah dimakamkan di kampung halamannya di Sukabumi, Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com