Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lansia di Nunukan Ditemukan Tewas, Sempat Diduga Dibunuh Anak Kandung, Kini Terungkap Fakta Sebenarnya

Kompas.com - 11/08/2023, 16:26 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Seorang lansia bernama Otong (70), warga Jalan Perkebunan, RT 02, Desa Balansiku, Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara, ditemukan tewas mengenaskan di areal perkebunan kelapa sawit, tak jauh dari rumahnya, Minggu (6/8/2023) sekitar pukul 13.40 Wita.

Polisi, menduga, mayat tersebut tewas karena dibunuh, sampai akhirnya, Senin (7/8/2023) pada sekitar pukul 13.30 Wita, kasus ini terungkap.

Polisi berhasil mengamankan terduga pelaku, yang ternyata anak kandung korban berinisial AS (41).

Baca juga: Jenazah Lansia Ditemukan Tewas di Tengah Perkebunan Sawit Pulau Sebatik, Diduga Dibunuh Anak Kandung

Banyak warga menduga, korban tewas akibat dihajar dan dipukul kepalanya dengan batu. Kondisi pelaku yang dikatakan pernah mengalami pemasungan akibat gangguan jiwa, melatarbelakangi pembunuhan tersebut.

Lalu, apa sebenarnya motif pelaku dan bagaimana korban bisa meninggal?

Kasat Reskrim Polres Nunukan, AKP Lusgi Simanungkalit mengungkapkan, peristiwa tersebut bermula dari cekcok mulut setelah makan siang.

"Tersangka ini minta rokok ke bapaknya setelah makan siang. Tapi tidak dikasih, sampai akhirnya ribut. Bertengkar mulutlah mereka," ujarnya, Jumat (11/8/2023).

Pertengkaran terus terjadi sampai korban memilih menghindar dan pergi menuju perkebunan kelapa sawit yang tidak jauh dari rumahnya.

Pelaku yang masih emosi, mengikuti langkah korban sambil meneruskan cekcok. Tiba-tiba, pelaku memukuli ayahnya sampai terjatuh.

Baca juga: Terduga Pelaku Pembunuh Ayah Kandung di Pulau Sebatik Diamankan Setelah Makan Siang dan Minum Kopi di Rumahnya

Badan korban terkena duri-duri tajam dari batang pohon kelapa sawit yang tergeletak di tanah, pasca-ditebas waktu panen.

"Korban kesakitan, kemudian bangun dan berlari sambil teriak minta tolong. Kebetulan, jalanan di lokasi kejadian itu semacam bukit batu dan banyak sekali batu besar tergeletak. Korban terpeleset, kepalanya terbentur batu yang mengakibatkannya tewas," jelasnya.

Lusgi mengatakan, sangat tidak mudah meminta keterangan dari pelaku. Kondisi jiwanya yang diduga bermasalah, membuat petugas ekstra sabar dalam mengorek keterangan.

Petugas memperlakukan pelaku dengan baik, meladeni semua maunya, bahkan mengabulkan semua permintaan pelaku, termasuk makanan dan rokok.

Untungnya, pelaku sedikit demi sedikit memberikan keterangan yang identik dengan TKP dan kondisi luka korban.

"Sebenarnya sulit juga dengan kondisi pelaku yang memang dari keterangan yang kami peroleh, dia pernah dipasung karena diduga gila. Tapi saat kondisi tenang, dia sadar dan bercerita normal saat memberi keterangan," lanjutnya.

Baca juga: Ayah yang Bunuh Anak Kandungnya di Lampung Mengaku Pernah Ditendang Korban yang Asyik Nyabu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa Kedokteran 'Nge-prank' Curi Mobil Teman Koas di Rumah Sakit, Kini Terancam Penjara

Mahasiswa Kedokteran "Nge-prank" Curi Mobil Teman Koas di Rumah Sakit, Kini Terancam Penjara

Regional
Warga Resah Aktivitas Tempat Hiburan Malam di Banyumas, Ada Promo Khusus Pakai Istilah Pendidikan

Warga Resah Aktivitas Tempat Hiburan Malam di Banyumas, Ada Promo Khusus Pakai Istilah Pendidikan

Regional
Banjir Ngarai Sianok Bukittinggi, Air Sampai Atap Rumah

Banjir Ngarai Sianok Bukittinggi, Air Sampai Atap Rumah

Regional
Optimalkan Pengelolaan Sampah di TPA Lelang, Bupati Aulia Serahkan Bulldozer D3 kepada DLHP HST

Optimalkan Pengelolaan Sampah di TPA Lelang, Bupati Aulia Serahkan Bulldozer D3 kepada DLHP HST

Regional
Mayat Misterius yang Tertimpa Potongan Beton di Banjar Kalsel Diduga Pemulung Besi Bekas

Mayat Misterius yang Tertimpa Potongan Beton di Banjar Kalsel Diduga Pemulung Besi Bekas

Regional
Caleg PDI-P di Banyumas Mundur akibat Sistem Komandate, KPU Klarifikasi

Caleg PDI-P di Banyumas Mundur akibat Sistem Komandate, KPU Klarifikasi

Regional
Korupsi Dana Hibah Pilkada, 5 Eks Anggota KPU Aru Maluku Divonis 1,5 Tahun Penjara

Korupsi Dana Hibah Pilkada, 5 Eks Anggota KPU Aru Maluku Divonis 1,5 Tahun Penjara

Regional
Partai Demokrat Resmi Dukung Andika Hazrumy di Pilkada Serang 2024

Partai Demokrat Resmi Dukung Andika Hazrumy di Pilkada Serang 2024

Regional
Pengungsi Rohingya Kabur di Aceh Barat, Aktivis Sebut Ada Pembiaran

Pengungsi Rohingya Kabur di Aceh Barat, Aktivis Sebut Ada Pembiaran

Regional
3 Bulan Upah Belum Dibayar, Puluhan 'Cleaning Service' RSUD Nunukan Mogok Masal

3 Bulan Upah Belum Dibayar, Puluhan "Cleaning Service" RSUD Nunukan Mogok Masal

Regional
Kecelakaan Truk di Tol Semarang, Sopir Asal Malang Tewas

Kecelakaan Truk di Tol Semarang, Sopir Asal Malang Tewas

Regional
Masih Ada 6 Nelayan Aceh Ditahan di Thailand

Masih Ada 6 Nelayan Aceh Ditahan di Thailand

Regional
PDIP Usung 5 'Incumbent' Kepala Daerah di Pilkada Bangka Belitung

PDIP Usung 5 "Incumbent" Kepala Daerah di Pilkada Bangka Belitung

Regional
Polda Maluku Tangkap 2 Terduga Mafia Tanah di Pulau Buru, 1 Masih Buron

Polda Maluku Tangkap 2 Terduga Mafia Tanah di Pulau Buru, 1 Masih Buron

Regional
Modus Latihan Silat, Remaja di Lampung Tengah Perkosa Siswi SD

Modus Latihan Silat, Remaja di Lampung Tengah Perkosa Siswi SD

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com