Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dijanjikan "Safekeeping", WNA Jerman Tipu Warga Batam Setengah Miliar Rupiah

Kompas.com - 09/08/2023, 13:24 WIB
Hadi Maulana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Sari (51), warga Perum Beverly Park Blok D No 18 Kelurahan Belian, Kecamatan Batam Kota, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) menjadi korban penipuan Warga Negara Asing (WNA) asal Jerman.

Kerugiannya hampir setengah miliar, tepatnya Rp 496.050.000 yang ditransfer sebanyak enam kali ke rekening atas nama Nonni Yuventa Wijaya, warga Gambir, Jakarta Pusat, untuk safekeeping (alat penyimpanan barang berharga). 

“Benar, laporannya sudah kami terima dan beberapa pelaku telah kami amankan di Jakarta,” ujar Kasat Rekskrim Bernufus Budi Hartono ditemui di Mapolresta Barelang, Rabu (9/8/2023).

Baca juga: Pelaku Penipuan Berkedok Bisnis Kosmetik Ditangkap, Korban Rugi Rp 941 Juta

Budi mengatakan, ada tiga pelaku dari aksi ini, yakni R Ragayudo Wicaksono (24) warga Jakarta, Nonni Yuventa Wijaya (41) warga Jakarta dan Akinlolu Sunday Alawode (53) warga Ibadan, Nigeria.

“Ketiganya sudah kami amankan dan baru saja tiba di Batam,” ungkap Budi.

Budi mengungkapkan, pelaku yang ditangkap pertama yakni R Ragayudo Wicaksono di bilangan Jalan Petojo Sabangan 8, Kelurahan Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.

Baca juga: Buron 3 Tahun, 2 Terpidana Kasus Penipuan Apartemen di Surabaya Dibekuk di Sidoarjo

Kemudian dilakukan pengembangan terhadap pelaku dan berhasil mengamankan Nonni Yuventa Wijaya. Ia merupakan pemilik rekening di sebuah kosan, tidak jauh dari rumahnya.  

Dari pengembangan diketahui pelaku Ragayudo disuruh Akinlolu Sunday Alawode.

“Akinlolu ini kami amankan sekitar pukul 05.00 WIB, Sabtu (5/8/2023) di rumah pelaku di KP Cibarengkok, Kelurahan Pengasin, Kecamatan Gunung Sindur,” beber Budi.

Budi menjelaskan, kejadian berawal saat korban memiliki kenalan WNA Jerman, Manfred. Selama enam bulan kedua menjalin komunikasi lewat video call WhatsApp.

Akhir Juni 2023, korban dihubungi pelaku yang mengatakan rekannya akan datang dari Amsterdam ke Batam.

“Pengakuan pelaku kepada korban, rekannya datang ke Batan dan membawa safekeeping (tempat penyimpanan) untuk diserahkan kepada korban,” ungkap Budi menceritakan kronologisnya.

Kendati demikian, pelaku mengaku jika temannya tertahan di Bea Cukai Jakarta dan harus membayar pajak sebesar 6.500 dollar AS atau Rp 97,5 juta.

Tanpa berpikir panjang, korban mengirimkan uang yang diminta pelaku untuk pajak tersebut.

Namun pelaku kembali meminta uang, dan korban kembali mengirimkan uang lima kali ke rekening atas nama Nonni Yuventa Wijaya, komplotan pelaku.

“Jadi total uang yang telah dikirimkan korban ke pelaku sebesar Rp496.050.000,” ungkap Budi.

Tidak sampai di situ, pelaku kembali meminta korban mengirim Rp 250 juta. Dari sini korban curiga dan berangkat ke Jakarta untuk berteu teman pelaku yang membawakan safekeeping.

"Namun rekan pelaku enggan untuk menemui korban, saat itulah korban sadar telah ditipu,” pungkas Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com