PURWOREJO, KOMPAS.com - Pertambangan emas tradisional di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah ditutup oleh pihak berwajib. Lokasi tambang yang ditutup tepatnya berada di Desa Soko Agung, Kecamatan Bagelen.
"Ditutupnya kurang lebih sudah dua mingguan. Yang menutup dari pihak pemerintah, dari ESDM, sama Satpol PP," ungkap Hadis Setia (73), pemilik lahan tambang, warga Soko Agung pada Sabtu (5/8/2023).
Hadis mengaku akan patuh dan legowo dengan aturan yang ada, termasuk penutupan tambang itu.
Namun begitu, Hadis mengaku sangat sulit untuk mendapat izin tambang, sekalipun itu izin pertambangan rakyat (IPR).
Baca juga: IPL Habis, Warga Tuntut Ganjar Hentikan Pertambangan Batuan Andesit di Desa Wadas
Wilayah Purworejo saat ini masih belum ditetapkan oleh pemerintah menjadi wilayah tambang rakyat. Berbeda dengan kabupaten tetangga yakni Kulonprogo yang sebagian wilayahnya sudah menjadi wilayah tambang rakyat.
"Untuk tambang, karena tidak ada izinnya, jadi patuh lah aturan ditutup, tidak apa-apa. Nggak tahu nanti, kalau ada izin inshaallah mbah operasi lagi untuk menambah pendapatan teman-teman yang mau bekerja," kata Hadis.
Hadis sendiri tidak tahu pasti mengapa sangat sulit mengajukan izin tambang. Padahal, sejak bertahun-tahun lalu Hadis sudah mengajukan izin ke pihak Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), tetapi belum juga disetujui hingga sekarang.
Dia mengaku tidak mengetahui pasti apa yang menjadi persoalan izin susah keluar.
"Tapi dari dulu, mbah mengajukan surat izin nyatanya kan nggak turun-turun, ke ESDM juga pernah. Kemarin kan turun dari LH (Lingkungan Hidup), dari ESDM, mbah juga minta tolong sebetulnya, gimana caranya supaya ada pemasukan untuk masyarakat, supaya ada uang tambahan," kata Hadis.
Dirinya berharap, ke depan wilayah perbukitan di timur Purworejo bisa dijadikan kawasan tambang rakyat, sehingga penambang tradisional bisa mengajukan izin tambang rakyat.
"Harapannya itu minta tolong sama aparat pemerintahan itu supaya kalau bisa dilegalkan lah, kalau masyarakat kecil kan manut (nurut)," terang Hadis.
Dalam melakukan penambangan emas selama ini, Hadis mengaku selalu mengedepankan keamanan. Itu juga salah satu alasan mengapa ia masih sehat hingga usia senja.
Dirinya mengaku masih kuat menambang, bahkan tak jarang istrinya juga ikut turun ke lubang pertambangan.
Hadis selalu menerapkan prosedur yang tidak boleh dilewatkan sebelum menambang.
Sebelum menambang, Hadis harus menguras air yang ada di lubang terowongan tambang emas yang memiliki panjang sekitar 20 meter dan sumur sedalam 45 meter, dengan diameter 80x120 sentimeter persegi.