Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambang Emas Tradisional di Purworejo Ditutup, Pemilik Ngaku Sulit Dapat Izin

Kompas.com - 05/08/2023, 17:11 WIB
Bayu Apriliano,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Pertambangan emas tradisional di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah ditutup oleh pihak berwajib. Lokasi tambang yang ditutup tepatnya berada di Desa Soko Agung, Kecamatan Bagelen.

"Ditutupnya kurang lebih sudah dua mingguan. Yang menutup dari pihak pemerintah, dari ESDM, sama Satpol PP," ungkap Hadis Setia (73), pemilik lahan tambang, warga Soko Agung pada Sabtu (5/8/2023).

Hadis mengaku akan patuh dan legowo dengan aturan yang ada, termasuk penutupan tambang itu.

Namun begitu, Hadis mengaku sangat sulit untuk mendapat izin tambang, sekalipun itu izin pertambangan rakyat (IPR).

Baca juga: IPL Habis, Warga Tuntut Ganjar Hentikan Pertambangan Batuan Andesit di Desa Wadas

Wilayah Purworejo saat ini masih belum ditetapkan oleh pemerintah menjadi wilayah tambang rakyat. Berbeda dengan kabupaten tetangga yakni Kulonprogo yang sebagian wilayahnya sudah menjadi wilayah tambang rakyat.

"Untuk tambang, karena tidak ada izinnya, jadi patuh lah aturan ditutup, tidak apa-apa. Nggak tahu nanti, kalau ada izin inshaallah mbah operasi lagi untuk menambah pendapatan teman-teman yang mau bekerja," kata Hadis.

Hadis sendiri tidak tahu pasti mengapa sangat sulit mengajukan izin tambang. Padahal, sejak bertahun-tahun lalu Hadis sudah mengajukan izin ke pihak Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), tetapi belum juga disetujui hingga sekarang.

Dia mengaku tidak mengetahui pasti apa yang menjadi persoalan izin susah keluar.

"Tapi dari dulu, mbah mengajukan surat izin nyatanya kan nggak turun-turun, ke ESDM juga pernah. Kemarin kan turun dari LH (Lingkungan Hidup), dari ESDM, mbah juga minta tolong sebetulnya, gimana caranya supaya ada pemasukan untuk masyarakat, supaya ada uang tambahan," kata Hadis.

Dirinya berharap, ke depan wilayah perbukitan di timur Purworejo bisa dijadikan kawasan tambang rakyat, sehingga penambang tradisional bisa mengajukan izin tambang rakyat.

"Harapannya itu minta tolong sama aparat pemerintahan itu supaya kalau bisa dilegalkan lah, kalau masyarakat kecil kan manut (nurut)," terang Hadis.

Upayakan keamanan

Dalam melakukan penambangan emas selama ini, Hadis mengaku selalu mengedepankan keamanan. Itu juga salah satu alasan mengapa ia masih sehat hingga usia senja.

Dirinya mengaku masih kuat menambang, bahkan tak jarang istrinya juga ikut turun ke lubang pertambangan.

Hadis selalu menerapkan prosedur yang tidak boleh dilewatkan sebelum menambang.

Sebelum menambang, Hadis harus menguras air yang ada di lubang terowongan tambang emas yang memiliki panjang sekitar 20 meter dan sumur sedalam 45 meter, dengan diameter 80x120 sentimeter persegi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Regional
Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Regional
Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Regional
Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com