Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Berdamai, Orangtua Balita yang Ditampar Sebut Dokter Makmur Tak Ada Itikad Baik dan Masih Arogan

Kompas.com - 03/08/2023, 21:11 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Kasus dokter Makmur yang tampar balita tiga tahun berinisial A di warung kopi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan terus dilanjutkan ke ranah hukum.

Ayah balita, Muhammad Ibunagung Yasin atau Agung (27) menegaskan telah menolak permohonan damai dari tersangka Makmur.

Hal ini diungkapnya saat diwawancarai Kompas.com di warkop miliknya terletak di Jalan Anggrek, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulsel, Kamis (3/8/2023) siang.

"Saya juga akan mengawal kasus ini agar segera dilimpahkan ke pengadilan atau ke kejaksaan agar dokter Makmur segera ditahan karena kita tau sekarang statusnya dokter Makmur ini belum ditahan," jelas Agung.

Tolak berdamai

Baca juga: Balita 3 Tahun yang Ditampar Dokter Makmur karena Pion Catur di Makassar Terungkap Trauma, Jadi Murung dan Sulit Tidur

Agung juga menegaskan, pihak keluarga tegas menolak permohonan damai tersangka Makmur.

"Perlu saya tegaskan apa pun itu permintaan damai atau pernyataan damai saya tegaskan tidak. Proses hukum harus tetap berjalan agar memberi efek jera terhadap pelaku," tegasnya.

Agung menjelaskan bahwa sebelum melaporkan kasus ini ke ranah hukum, dirinya sudah membuka pintu maaf dan menunggu permintaan maaf langsung Makmur kepada dirinya.

Namun, Makmur disebut hanya sekali menghubungi pihak keluarga korban. Itupun usai Makmur ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik PPA Satreskrim Polrestabes Makassar.

"Jadi kejadiannya itu Kamis saya sebenarnya menunggu itu (itikad baik) 1x24 jam, tapi tidak respons dari pelaku makanya saya laporkan nanti setelah saya laporkan dan viral dia baru datang ke saya minta maaf," ucapnya.

"Itu hanya sekali, tidak ada lagi bahkan ditetapkan tersangka dokter Makmur ini masih seolah-olah menyangkal, dia mengatakan dia tidak sengaja, dia juga tidak membentak, bahkan dia bilang kasus ini masalah kecil," sambung Agung.

Tersangka justru bersikap arogan

Agung pun mengecam pernyataan Makmur yang menyebutkan bahwa kasus pemukulan yang dilakukannya terhadap sang putra itu hanya masalah kecil atau sepele.

Baca juga: Duduk Perkara Dokter di Makassar Tampar Balita di Warung Kopi, Pelaku Terganggu Saat Main Catur

"Menurut dia, memang ini masalah kecil, tapi dampak ke keluarga saya sangat besar, dia juga masih arogan pasca ditetapkan tersangka," bebernya.

Agung juga menyampaikan, sang putra yang masih berusia 3 tahun itu juga mengalami beberapa perubahan perilaku pascakejadian tersebut.

"Jelas anak saya mengalami ketakutan kalau kita keluar dia tidak mau ke warkop dia tidak mau lagi berinteraksi dengan orang warkop (pengunjung), dia sering nangis," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, aksi kekerasan yang menimpa balita itu terjadi di warkop milik orangtuanya di wilayah Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulsel, pada Kamis (27/7/2023). Aksi kekerasan ini pun viral di media sosial.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com