Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Operasi SAR 8 Penambang Emas di Banyumas, Korban Dinyatakan Hilang dan Diabadikan dalam Prasasti

Kompas.com - 02/08/2023, 06:21 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Operasi penyelamatan delapan penambang yang terjebak di lubang galian emas di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dinyatakan berakhir, Selasa (1/8/2023).

Pada hari terakhir operasi SAR, tim masih melakukan penyedotan air yang menggenangi semua lubang galian tambang emas ilegal tersebut.

Namun, pihak Basarnas Cilacap menyatakan bahwa operasi SAR itu tidak akan diperpanjang dan dihentikan setelah sepekan dilakukan pencarian.

Tidak ada tanda-tanda kehidupan

Kepala Basarnas Cilacap sekaligus SAR Mission Coordinator Adah Sudarsa mengakui, operasi penyelamatan yang dilakukan sebenarnya sudah tidak efektif.

Baca juga: Operasi Penyelamatan 8 Penambang di Banyumas, Tim SAR Sebut Tak Ada Tanda Kehidupan, Air yang Disedot Baunya Tidak Sedap

"Sudah tidak efektif karena sudah hari ketujuh. Tanda-tanda korban meninggal sejak hari pertama sudah inilah (ada)," ungkap Adah di lokasi kejadian, Selasa (1/8/2023) pagi.

Menurut Adah, tim SAR juga sudah mencium bau tidak sedap pada air yang disedot dari lubang galian tambang.

"Mencium aroma bau. Di dalam sudah terendam semua. Secara logika kondisi terjebak ada air, di dalam tidak ada tempat untuk berlindung," jelas Adah.

Tim SAR mengetahui kondisi di dalam tidak ada tempat untuk berlindung berdasarkan informasi dari sesama penambang di lokasi tersebut.

"Air sudah menggenangi semua lubang," ujar Adah.

8 penambang emas di Banyumas dinyatakan hilang

Setelah tujuh hari operasi SAR, tim tidak lagi dapat menjangkau lokasi penambang yang diperkirakan berada di kedalaman 60 meter. Delapan penambang tersebut pun dinyatakan hilang.

"Operasi SAR ini ditutup," kata Kepala Basarnas Cilacap sekaligus SAR Mission Coordiantor Adah Sudarsa saat apel di lokasi kejadian, Selasa.

Sementara itu, Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Czi Andhy Kusuma mengatakan, kendala utama dalam operasi ini adalah faktor geografis.

"Masih tergenang air sehingga menyulitkan evakuasi dan akses yang sempit. Kami sudah melakukan upaya maksimal, (tapi) kita tidak bisa melawan alam karena debit air sangat besar," jelas Andhy.

Gelar shalat gaib dan tabur bunga

Baca juga: Hari Terakhir Operasi Penyelamatan 8 Penambang Emas di Banyumas, Basarnas: Tetap Kami Maksimalkan Apa Pun Hasilnya

Setelah dinyatakan hilang, keluarga korban delapan penambang emas, warga, dan semua anggota tim SAR gabungan menggelar shalat gaib dan tabur bunga di lokasi lubang galian tambang emas di Desa Pancurendang tersebut.

Kegiatan ini diakhiri dengan prosesi tabur bunga di lubang tempat delapan pekerja terjebak. Tabur bunga dilakukan para keluarga dan relawan yang tergabung dalam operasi SAR.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com