Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbatasan dengan Gunungkidul, Pemkab Sukoharjo Awasi Lalu Lintas Hewan Ternak untuk Antisipasi Antraks

Kompas.com - 06/07/2023, 12:24 WIB
Labib Zamani,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo, Jawa Tengah, mewaspadai penularan penyakit antraks. Hal tersebut menyusul adanya kasus antraks di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang memakan korban jiwa.

Diketahui, Sukoharjo merupakan wilayah di Jawa Tengah yang perbatasan dengan Gunungkidul, DIY.

"Terkait informasi yang berkembang bahwa di Gunungkidul sudah terjangkit antraks maka kita yang daerah perbatasan wilayah dengan Gunungkidul, maupun dengan Boyolali, dengan Klaten kita sudah antisipasi," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Bagas Windaryatno kepada Kompas.com, Kamis (6/7/2023).

Baca juga: Antisipasi Antraks, Gibran Bakal Cek Pasokan Daging Sapi dari Luar yang Masuk Solo

Pihaknya menggandeng camat, lurah di masing-masing wilayah untuk mensosialisasikan kewaspadaan penyakit antraks kepada masyarakat.

Untuk memperkuat sosialisasi itu, kata Bagas, pihaknya sedang mengajukan surat edaran kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo terkait kewaspadaan antraks.

Kemudian surat edaran itu akan dibagikan kepada camat dan lurah agar bisa disosialisasikan kepada masyarakat.

"Antraks itu merupakan zoonosis. Artinya bisa menular dari hewan ke manusia, dan manusia ke hewan. Tetapi sesama manusia tidak bisa tertular," ungkap Bagas.

Di samping membuat surat edaran, pihaknya juga sedang mengajukan vaksinasi antraks kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah. Vaksin ini akan disuntikkan kepada sapi yang berada di wilayah perbatasan supaya tidak terjangkit penyakit antraks.

Bagas menambahkan, lalu lintas hewan ternak yang masuk ke wilayah Sukoharjo akan diawasi secara ketat. Peternak sapi di Sukoharjo paling banyak berada di Polokarto, Bendosari, dan Mojolaban.

"Kami meminta para pedagang, peternak kalau mau mendatangkan ternak dari luar daerah kami wajibkan untuk mendapatkan SKKH," ungkap dia.

"Kemudian di pasar hewan sebagai tempat bertemunya hewan ternak daerah akan kita tingkatkan pengawasan secara ketat agar ternak-ternak yang sekiranya terduga bisa kita larang masuk ke Sukoharjo," sambung Bagas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Viral, Video Gerombolan Sapi Masuk Jalan Tol Manyaran Semarang, Pengendara Terpaksa Pelan

Viral, Video Gerombolan Sapi Masuk Jalan Tol Manyaran Semarang, Pengendara Terpaksa Pelan

Regional
Kecelakaan di Subang, Polisi Tetapkan Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka

Kecelakaan di Subang, Polisi Tetapkan Sopir Bus Putera Fajar Jadi Tersangka

Regional
Malam Mencekam di Agam Saat Banjir Bandang Menerjang

Malam Mencekam di Agam Saat Banjir Bandang Menerjang

Regional
Bencana Banjir Lahar Sumbar, 14 Korban Belum Ditemukan

Bencana Banjir Lahar Sumbar, 14 Korban Belum Ditemukan

Regional
Kunjungi Kantor Partai Demokrat, Susanti Minta Restu Maju Jadi Walkot Pematangsiantar 2024-2029

Kunjungi Kantor Partai Demokrat, Susanti Minta Restu Maju Jadi Walkot Pematangsiantar 2024-2029

Regional
Anak Sakit dan Istri Terbelit Utang, Rian Bawa Kabur Vespa yang Dijual Orang

Anak Sakit dan Istri Terbelit Utang, Rian Bawa Kabur Vespa yang Dijual Orang

Regional
Pemkot Tangerang MoU dengan Bulog, Pj Nurdin: Perkuat Ketahanan Pangan dan Perekonomian Lokal

Pemkot Tangerang MoU dengan Bulog, Pj Nurdin: Perkuat Ketahanan Pangan dan Perekonomian Lokal

Regional
Sudah 6 Hari Korban yang Ditemukan Penuh Lumpur dan Terikat di Sungai Babon Semarang Belum Sadarkan Diri

Sudah 6 Hari Korban yang Ditemukan Penuh Lumpur dan Terikat di Sungai Babon Semarang Belum Sadarkan Diri

Regional
Kronologi Ayah di Tulungagung Cekik Balitanya hingga Tewas, Diduga Depresi Dipulangkan dari Taiwan

Kronologi Ayah di Tulungagung Cekik Balitanya hingga Tewas, Diduga Depresi Dipulangkan dari Taiwan

Regional
Sejarah Baru, Perempuan Pertama di Acara 'Jadi Wali Kota Tangerang'

Sejarah Baru, Perempuan Pertama di Acara "Jadi Wali Kota Tangerang"

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Pagi Ini, Tinggi Kolom Abu 800 Meter

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Pagi Ini, Tinggi Kolom Abu 800 Meter

Regional
Kronologi Bacabup Merauke Ambruk dan Meninggal Saat Pendaftaran Pilkada

Kronologi Bacabup Merauke Ambruk dan Meninggal Saat Pendaftaran Pilkada

Regional
Toilet Licin, 1 Calon Haji Terpeleset Saat Pelepasan dan Gagal Berangkat

Toilet Licin, 1 Calon Haji Terpeleset Saat Pelepasan dan Gagal Berangkat

Regional
Bencana Sumbar, Jalan Padang-Bukittinggi Putus, Berikut 3 Jalan Alternatif

Bencana Sumbar, Jalan Padang-Bukittinggi Putus, Berikut 3 Jalan Alternatif

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com