PADANG, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Republik Indonesia ingatkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) atau Badan Usaha Milik Nagari (Bunnag) agar tidak mengambil usaha milik rakyat.
Bumdes diminta melakukan inovasi agar menciptakan lapangan kerja dengan tidak mematikan usaha yang sudah digeluti masyarakat setempat.
"Kita ingatkan ya. Jangan ambil usaha yang sudah dirintis warga, tapi ciptakan lapangan kerja baru," kata Direktur Dana Transfer Umum Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Adriyanto, Senin (26/6/2023) di Kampus Universitas Andalas Padang.
Baca juga: Diduga Korupsi Rp 274 Juta, Bendahara BUMDes di Bali Terancam 20 Tahun Penjara
Adriyanto datang ke Unand dalam rangka menjadi pemateri pada Workshop Pemberdayaan Desa dan Bumdes yang diselenggarakan LPPM Unand.
Menurut Adriyanto, jika Bumdes masuk ke usaha yang sudah digeluti masyarakat, hal itu akan menciptakan persaingan yang tentunya bisa merugikan salah satunya.
Bumdes, kata Adriyanto, selain menciptakan lapangan kerja baru, juga harus bisa menjadi semacam agregator atau pembimbing bagi usaha-usaha yang sudah dikembangkan masyarakat.
"Misalnya usaha ternak lele yang dikembangkan masyarakat, maka Bumdes bisa berperan bagaimana agar lele tadi bisa dijual ke desa-desa lain," ujar Adriyanto.
Di Sumbar, kata Adriyanto, Bumdes yang disebut Bumnag jangan terpaku pada aspek pariwisata saja.
Saat ini Sumbar dinilai baru terfokus pada pengembangan aspek pariwisata, namun belum bisa menyentuh atau menggarap sumber daya lainnya.
"Mari kita pikirkan bagaimana menggali sumber-sumber yang bisa menggerakkan perekonomian di Sumbar," kata dia lagi.
Baca juga: Diduga Korupsi Rp 458 Juta, Bendahara BUMDes di Karangasem Ditahan
Sementara, Wakil Rektor IV Unand Bidang Perencanaan, Riset, Inovasi dan Kerja Sama, Hefrizal Handra mengatakan Unand siap mendukung pengembangan perekonomian termasuk bumdes.
Dukungan tersebut salah satunya dengan menghadirkan science techno park (STP) yang secara umum bertujuan melahirkan berbagai macam inovasi produk olahan.
"STP Unand juga akan melakukan pembinaan kepada bumdes dalam rangka inovasi produk," kata Handra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.