KOMPAS.com - Pria 28 tahun di Bukittinggi, Sumatera Barat melakukan hubungan seksual dengan ibu kandungnya selama 11 tahun.
Saat itu sang anak masih duduk di bangku SMA.
Kasus tersebut Kasus ini terungkap setelah Wali Kota Bukittinggi Erman Safar memaparkan mengenai adanya kasus hubungan badan antara anak dan ibu di Rumah Dinas Wali Kota, Rabu (21/6/2023).
"Ada anak yang sekarang sudah berusia 28 tahun, lagi kita karantina. Anak itu sejak SMA sudah berhubungan badan dengan ibunya," ungkap Erman Safar saat menjadi pembicara di sosialisasi tersebut.
Baca juga: Kronologi Terungkapnya Kasus Anak Setubuhi Ibu Kandung Selama 11 Tahun di Bukittinggi
Bahkan, Erman Safar menyampaikan, latar belakang pemuda yang kini sedang di karantina, berada di lingkungan agamis.
"(Pemko Bukittinggi) sedang mengkarantina (pemuda itu), sudah masuk lima bulan berjalan," terang pria yang akrab disapa Bang Wako
Sementara itu LSM Ganggam Solidaritas-IPWL Agam Solid, Sukendra Madra mengatakan sang anak saat ini sudah dikarantina selama tujuh bulan.
IPWL Agam Solid atau yang juga dikenal LSM Ganggam Solidaritas itu, merupakan binaan langsung di bawah Kementerian Sosial.
"Anak yang melakukan hubungan seksual dengan ibu kandungnya ini, sekarang sedang kami tangani. Saat ini anak itu telah kami karantina dan berjalan tujuh bulan," ungkap Sukendra, Jumat (23/6/2023), di Bukittinggi.
Baca juga: Kasus Anak Setubuhi Ibu Kandung di Bukittinggi, IPWL Agam Solid: Pelaku Positif Narkoba
Pihaknya mengetahui kasus tersebut setelah menerima laporan dari pihak keluarga. Saat itu pihak keluarga meminta sang anak direhab karena sudah mengancam dengan senjata tajam.
"Anak ini bisa kami karantina, karena ada laporan dari keluarga. Mereka meminta untuk direhab. Sebab, anak ini sudah mulai mengancam dengan senjata tajam juga," terang Sukendra.
Seusai dikarantina, Sukandra menilai ada gejala gangguan kejiwaan yang dimiliki anak tersebut.
"Anak ini setelah kami cek, ada gangguan jiwa. Microsensorik otaknya kami duga sudah bermasalah. Ini terungkap saat kami periksa dengan metode-metode khusus," tutur Sukandra.
Pihak IPWL Agam Solid mencoba menanyakan terkait aktivitas sehari-hari. Namun pada waktu yang cepat pemuda itu bisa lupa, lalu ingat lagi.
"Aktivitas rutin seperti menghidupkan kran air saja. Kadang dia ini bisa, kadang tidak bisa. Kami kasih arahan, lalu nanti lupa lagi apa yang kami katakan," ungkap Sukendra.
Baca juga: Anak Setubuhi Ibu Kandung Selama 11 Tahun di Bukittinggi, Inses Sejak Duduk di Bangku SMA
Setelah dilakukan pengecekan lebih lanjut, Sukandra menilai, kondisi gangguan jiwa pada pemuda itu disebabkan oleh zat-zat adiktif seperti lem dan narkotika.
"Anak (pemuda) ini mengaku telah menggunakan lem sejak duduk dibangku sekolah pertama (SMP-sederajat), akibatnya itu, microsensorik otaknya jadi terganggu," terang Sukendra.
Selain itu terungkap, pria tersebut sempat berbuat tak senonoh dengan sang adik. Beruntung sang adik berani menolak dan sang kakak tak sampai berbuat jauh.
"Jika saya tanya ke anak itu, dia jawab, bahwa tak enak dengan sang adik. Sebab, sering ditolak dan dimarahi. Makanya lebih mau dengan ibunya saja," tutur Sukendra.
Tindakan anak inses dengan ibunya itu, Sukendra menilai karena akibat efek zat adiktif serupa lem dan narkotika.
Baca juga: Nasib Bayi yang Dilahirkan dari Hubungan Inses Pedagang Nasgor dan Anak Kandung di Serang
Sebab pemuda itu kata Sukendra, sudah dalam kondisi halusinasi akut.
"Akibat lem dan zat-zat berbahaya lainnya ini, selain halusinasi dan gangguan jiwa, anak ini sekarang juga mengalami sakit di bagian fisik, lambungnya juga telah berulah," terang Sukendra.
Sukendra menyampaikan, saraf otak pemuda itu juga sudah mengalami kerusakan akut, perlu ditangani dengan serius.
"Sebisa kami, di IPWL ini kami lakukan pembinaan, mulai mengajari mereka mana yang baik dan buruk. Khusus untuk kasus inses itu, kami lihat penyembuhan jiwanya bakal lama," kata Sukendra
Lebih lanjut, Sukendra turut mengapresiasi Wali Kota Bukittinggi Erman Safar, karena telah berani membuka kasus ini dan bisa diketahui masyarakat luas.
Baca juga: Cerita Dukun Palsu Paksa Seorang Ibu Inses dengan Anaknya dan Potong Bagian tubuhnya
"Kami selaku lembaga, memang sangat fokus untuk menangani kasus ini. Telah melapor ke wali kota, dan wali kota juga ikut menyumbangkan dana pribadinya untuk rehab anak tersebut," kata Sukandra.
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Fakta Lain Kasus Anak Inses dengan Ibu Kandung di Bukittinggi, Pernah Hampir Gauli Adik Perempuan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.