Mereka bersama-sama melakukan pertemuan untuk menyelesaikan persoalan.
Pantauan Kompas.com di lokasi, petugas menghadirkan orangtua dan juga para pelajar yang terlibat.
Jumlahnya pelajar yang terlibat mencapai lebih dari 10 orang, termasuk mereka yang menyoraki dan merekam.
“Ada puluhan pelajar yang terlibat dalam duel, antara SD dan SMP, yang SD kelas 6, yang SMP kelas 7 dan 8. Untuk korban jiwa tidak ada,” tambah Anggi.
Petugas kecamatan dan desa membuatkan surat pernyataan yang harus ditandatangani orangtua dan anak-anak tersebut.
Pemerintah juga meminta agar orangtua ikut serta memantau penggunaan alat komunikasi anak-anak mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.