Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mangsa Rusa Bertanduk di Kawasan Lanud Haluoleo Kendari, Ular Piton Sepanjang 5,5 Mater Mati

Kompas.com - 15/06/2023, 19:59 WIB
Kiki Andi Pati,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com-  Seekor ular piton betina ditemukan mati usai memangsa seekor rusa jantan di sekitar kandang rusa, seputar lapangan tembak markas komando (Mako), Pangkalan Udara (Lanud) Haluoleo Kendari pada Rabu (14/6/2023) sekitar pukul 07.00 Wita.

Komandan pangkalan angkatan udara (Danlanud) Kendari, Kolonel Pnb Antonius Adi Nur melalui Pjs Kasi penerangan dan perpustakaan (Kapentak) Lanud Halu Oleo Kendari Letda Sus Sugiono membenarkan kejadian tersebut. 

Sugiono menjelaskan bahwa ular piton dengan panjang 5,5 meter dan diameter 25 cm ditemukan pertama kali oleh penjaga pos Lanud dalam kondisi terdiam di pojok kandang rusa. 

Baca juga: Viral, Bocah 6 Tahun di Kota Baubau Bermain dengan Ular Piton

"Penangkapannya itu jam 07.00 pagi dalam kondisi sudah nelan rusanya. Kalau prediksinya dia telan rusa itu mungkin subuh. Kemudian dia (ular) mau keluar dari kandang itu sudah tidak bisa karena sudah ada isi dalam perutnya, dan yang ditelan itu rusa jantan sudah bertanduk," kata Sugiono kepada kompas.com, Kamis (15/6/2023). 

Beberapa anggota Lanud Haluoleo Kendari akhirnya membawa ular itu untuk diukur dan dikubur. Diperkirakan rusa yang dimangsa ular berusia 3 sampai 4 tahun dan sudah mati di dalam perut ular.

Namun pihak Lanud Haluoleo Kendari tidak membelah perut ular piton dan langsung menguburkannya di sekitar kawasan Lanud Haluoleo. 

"Kalau rusanya kita pastikan mati, cuman kita tidak bedah makanya langsung dikuburkan. Ular itu mati dengan sendirinya, karena tanduknya rusa itu menembus dinding perutnya ular sehingga setengah mati mau dimuntahkan atau dikeluarkan rusanya begitu," ungkapnya. 

Ia mengatakan tanduk rusa yang dimangsa ular itu sepanjang 30 cm. Dia memperkirakan rusa jantan tersebut tengah melindungi rusa betina yang baru beranak.

Sugiono menuturkan bahwa kejadian serupa pernah terjadi di Lanud Haluoleo Kendari tahun lalu. Saat itu anak sapi dimangsa ular. 

Hal itu terjadi, karena letak geografis Lanud Holuoleo Kendari berada di seputaran bukit, gunung, sungai, rawa dan pepohonan yang rindang. Sehingga memungkinkan untuk binatang buas bermain dan mencari makan di areal Kantor dan Komplek perumahan.

Baca juga: Pamit Gembala Sapi, Kakek di Konawe Selatan Ditemukan Tewas Terlilit Ular Piton Sepanjang 7 Meter

"Selain itu, faktor iklim panas dan tropis, cuaca yang sementara ini silih berganti, panas dan hujan," ujarnya. 

Untuk itu, tambah Sugiono, komandan Lanud Haluoleo Kendari Kolonel Pnb Antonius Adi Nur mengimbau kepada personel Lanud Haluoleo, untuk lebih waspada dalam menjaga hewan peliharanya.

Selain itu diimbau juga agar anak-anak tidak beraktivitas di areal belakang perumahan maupun perkantoran yang jauh dari pantauan orangtua maupun Pos Piket Lanud Haluoleo Kendari. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Regional
Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat 'Jaga Anak Ini dengan Baik'

Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat "Jaga Anak Ini dengan Baik"

Regional
Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Regional
Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Regional
Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com