Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taruna Pelayaran di Semarang Mengaku Dipukul dan Ditendang Puluhan Kali oleh Senior, Polda Jateng: Kami Tindak Lanjuti

Kompas.com - 15/06/2023, 14:27 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Polda Jawa Tengah telah menerima laporan praktik dugaan kekerasan di salah satu kampus pelayaran milik pemerintah di Kota Semarang.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes M Iqbal Alqudusy membenarkan bahwa Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah telah menerima laporan dugaan kekerasan tersebut.

"Kita menindaklanjuti setiap laporan yang masuk," jelasnya saat dikonfirmasi, Kamis (15/6/2023).

Baca juga: Taruna Pelayaran di Semarang Mengaku Dianiaya Senior, Ditendang dan Dipukul Puluhan Kali

Dia menjelaskan, untuk perkara dugaan kekerasan tersebut dari pihak pelapor telah mengajukan surat penundaan proses perkara ketiga dan mengajukan restorative justice.

"Untuk perkara ini dari pihak orangtua dari pelapor mengajukan surat penundaan proses perkara ketiga dan restorativ justice ke Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jateng tertanggal 8 Mei 2023 yang ditandatangani oleh orang tua-nya langsung," kata Iqbal.

Pendamping korban dari LBH Semarang, Iqnatius Radit membenarkan telah mengajukan surat penundaan dan restorative justice dengan beberapa syarat yang disepakati oleh pelapor dan terlapor.

"Harapan kita agar pelaku mau membantu mengungkap kebenaran peristiwa kekerasan di sekolah-sekolah kedinasan yang sudah mengakar kuat," ungkap Radit.

Dia menjelaskan, tujuan dari advokasi dugaan kekerasan tersebut agar ada perubahan sistem secara struktural. Menurutnya, penyelesaian secara pidana tidak menyelesaikan masalah.

"Bagi kita proses penyelesaian secara pidana tidak menjamin keberulangan peristiwa di masa depan," paparnya.

Baca juga: Taruna Pelayaran di Semarang Ngaku Dianiaya Senior, Ombudsman : Kekerasan di Instansi Pendidikan Tak Bisa Ditoleransi

Untuk itu, pola advokasi kasus kekerasan yang dia tangani tidak berfokus pada ranah pidana namun lebih kepada perubahan sistem pendidikan di sekolah kedinasan milik pemerintah.

"Makanya kita tidak terlalu fokus ke pidana, tapi lebih menyasar ke pemerintah," imbuh dia.

Dia menjelaskan, korban saat ini sedang trauma karena belum genap satu tahun mengikuti pendidikan sudah menjadi korban kekerasan fisik sebanyak tiga kali.

"Pada 9 Oktober 2022 korban mengalami pemukulan di kepala dan tendangan di tulang kering oleh pembina dan pengasuh," jelasnya Radit saat dikonfirmasi.

Setelah itu, pada 23 Oktober 2022 korban kembali menjadi korban kekerasan berupa pemukulan kepala bagian belakang sebanyak 10 kali yang dilakukan oleh asisten aktivitas.

Baca juga: Mahasiswa Politeknik Caltex Tewas Tenggelam, Diperintah Seniornya Berendam di Sungai

"Pada Rabu 21 November 2022 korban kembali mendapatkan penganiyaan fisik. Dipukul 40 kali bagian perut, termasuk ulu hati," ujar diam.

Radit telah melaporkan kejadian tersebut ke beberapa lembaga seperti Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

"Kita juga sudah lapor ke Polda Jawa Tengah," ujar dia.

Informasi yang dia dapatkan, di kampus pelat merah tersebut ada doktrin dimana taruna yang mendapatkan kekerasan fisik tidak boleh lapor dan dianggap banci jika hal itu terjadi.

"Ada doktrin bahwa kekerasan di sana untuk memupuk mental. Tidak boleh lapor-lapor. Kalau ada yang lapor, ada yang kena sanksi fisik, lalu dihujat dengan sebutan banci," ungkap Radit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com