Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Bocah 9 Tahun di Padang Pariaman Disiksa Secara Sadis oleh Sang Ibu hingga Sulit Kencing

Kompas.com - 15/06/2023, 10:05 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - W (37), seorang ibu di Sungai Lumau, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat diamankan polisi karena menganiay anaknya, B (9).

Pelaku menyiram korban dengan air panas hingga wajah serta badan korban melepuh.

Selain itu ditemukan sejumlah luka di tubuh korban bekas benturan ke dinding, pukulan benda tumpul, jambakan hingga pukulan tangan.

Akibat penyiksaan tersebut, korban mengalami kesulitan buang air kecil dan perutnya menggembung.

Korban pun dirawat secara intensif di RSUD Pariaman.

Baca juga: Diduga Gangguan Jiwa, Ibu Penyiksa Anak di Padang Pariaman Diperiksa Psikiater

“Korban diperiksa di RSUD Pariaman. Setelah dicek, ternyata perut korban menggembung karena tidak bisa buang air kecil. Korban pun tidak merasa ingin buang air kecil,” jelas Kasat Reskrim Polres Pariaman AKP Muhamad Arvi pada Rabu (14/6/2023).

Karena kondisi tersebut, petugas kesehatan berencana melakukan penyedotan air seni.

“Selain permasalahan perut, terhadap korban juga diberikan pengobatan atas luka bakar dan luka benturan lain di tubuhnya,” ujar Arvi.

Selain itu B juga dipukul di bagian kepala dengan alat pijat oleh sang ibu.

Video yang memperlihatkan kondisi tubuh B penuh luka viral di media sosial.

Dalam video itu terlihat B menggunakan baju kaos berwarna pink dan seseorang memeriksa luka di bagian wajah, tangan, punggung hingga pinggul korban.

Baca juga: Kondisi Bocah 9 Tahun di Padang Disiksa Ibu Kandung, Wajah dan Badan Melepuh

Menurut Arvi, penganiayaan sudah dlakukan sejak lama saat ayah korban pergi bekerja.

"Dianiaya sudah lama. Di saat ayah korban tidak berada di rumah, sedang pergi bekerja," kata dia.

Arvi mengatakan, ayah korban sebenarnya mengetahui tindakan W itu kepada korban. Namun ayah korban tak bisa berbuat banyak karena kondisi fisiknya.

"Ayah korban pernah bertanya kenapa B luka-luka kepada kakak korban, dan disebutkan dipukul W. Namun ayah korban tidak berbuat apa-apa. Ayah korban mengalami cacat di kaki," jelas Arvi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com