Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Penguji Sidang Promosi Doktor Penyandang Disabilitas, Anies Baswedan Mengaku Merasa Terhormat

Kompas.com - 12/06/2023, 20:37 WIB
Labib Zamani,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi tim penguji gelar karya dan sidang terbuka pertanggungjawaban disertasi karya seni promosi doktor Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, Muhammad Fauzi, di Teater Besar ISI Solo, Senin (12/6/2023).

Muhammad Fauzi merupakan penyandang disabilitas tuli pertama yang menyandang gelar doktor di Indonesia.

Anies menyampaikan, terima kasih kepada ISI Solo yang telah memberikan kesempatan Muhammad Fauzi untuk mendapatkan kesetaraan pendidikan sampai bisa mendapatkan gelar doktor.

Baca juga: Tak Lagi Satu Pemikiran, Sandiaga Uno Gamang Dipasangkan dengan Anies Baswedan di Pilpres 2024

"Bahkan doktor di bidang ini adalah doktor pertama yang diraih oleh teman tuli. Doktor Fauzi tadi sudah menunjukkan kepada kita bahwa yang dibutuhkan oleh penyandang disabilitas adalah kesetaraan kesempatan," kata Anies seusai menjadi penguji di ISI Solo, Senin.

Menurut dia, kesetaraan kesempatan ini menjadi pendorong bagi penyandang disabilitas untuk menghasilkan karya yang luar biasa.

"Khusus Doktor Fauzi tadi menunjukkan bagaimana sebagai teman tuli mengandalkan pada refleksi dan cahaya. Dan lewat refleksi dan cahaya dia menghasilkan karya-karya fotografi yang luar biasa. Dan yang unik saya lihat bukan saja aspek pemotretannya, tapi juga aspek rekayasa bahasa isyarat yang menjadi subjek foto-fotonya," jelas dia.

Bakal calon presiden (bacapres) dari Partai Nasdem itu mengaku merasa terhormat bisa ikut menilai sekaligus melihat dari dekat ujian doktoral Muhammad Fauzi.

"Saya merasa dapat kehormatan untuk bisa ikut menilai, untuk bisa ikut melihat dari dekat dan tadi saya bertanya kepada Doktor Fauzi apa yang harus negara kerjakan? Jawaban dari Doktor Fauzi, menurut saya layak untuk anda kutip. Betapa dia mengatakatan teman tuli dan penyandang disabilitas lain itu membutuhkan negara untuk secara serius untuk memfasilitasi," kata Anies.

Anies menilai jika negara memberikan perhatian terhadap penyandang disabilitas, ibu hamil, perempuan, anak-anak, dan lansia, maka yang lainnya akan terperhatikan.

"Karena itu penyandang disabilitas tadi kita punya contoh Doktor Fauzi menjadi penerobos," ungkapnya.

Anies pun menyampaikan selamat kepada Fauzi atas gelar yang telah diperolehnya. Dia yakin jika ke depan akan banyak masyarakat disabilitas lain yang bisa mencapai pendidikan doktor.

"Selamat untuk Doktor Fauzi, saya ingin sampaikan selamat kepada ibu dan ayah dari Doktor Fauzi yang telah mendidik anaknya yang memiliki disabilitas tuli sehingga menjadi bisa menjadi anak pertama," katanya.

"Insyaallah sesudah ini akan banyak lagi yang menyusul dan sekali lagi pada ISI terima kasih apresiasi mudah-mudahan akan lebih banyak lagi pembimbing, lebih banyak lagi pascadarjana, lebih banyak lagi kampus yang mau memberikan kesempatan yang setera bagi penyandang disabilitas," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harimau Terekam Berkeliaran Dalam Halaman Masjid di Solok Sumbar

Harimau Terekam Berkeliaran Dalam Halaman Masjid di Solok Sumbar

Regional
Kasus Dugaan Pungli Rekrutmen Karyawan Satpol PP Ditangani Polres Kebumen

Kasus Dugaan Pungli Rekrutmen Karyawan Satpol PP Ditangani Polres Kebumen

Regional
Jalan ke Negeri di Atas Awan Lebak Banten Amblas, Perbaikan Ditarget 2 Pekan

Jalan ke Negeri di Atas Awan Lebak Banten Amblas, Perbaikan Ditarget 2 Pekan

Regional
22 WNI yang Palsukan Visa Haji Akan Dideportasi dari Arab Saudi, Wapres Buka Suara

22 WNI yang Palsukan Visa Haji Akan Dideportasi dari Arab Saudi, Wapres Buka Suara

Regional
Dana Penanggulangan Covid-19 Rp 3,9 Miliar di Sumbar Diduga Dikorupsi

Dana Penanggulangan Covid-19 Rp 3,9 Miliar di Sumbar Diduga Dikorupsi

Regional
Tiga Hari Hilang di Sungai Bolango, Nenek Ini Ditemukan Tewas di Pantai Biluhu

Tiga Hari Hilang di Sungai Bolango, Nenek Ini Ditemukan Tewas di Pantai Biluhu

Regional
KKB Tembak Tukang Ojek di Puncak Jaya, Korban Tewas dengan Luka di Kepala

KKB Tembak Tukang Ojek di Puncak Jaya, Korban Tewas dengan Luka di Kepala

Regional
Terdampak Proyek Penguatan Jembatan Tol Ungaran-Semarang, 27 Rumah Rusak

Terdampak Proyek Penguatan Jembatan Tol Ungaran-Semarang, 27 Rumah Rusak

Regional
Diserang Siswa SMP Pakai Sajam, Satpam Sekolah di Bantul Terluka di Kepala

Diserang Siswa SMP Pakai Sajam, Satpam Sekolah di Bantul Terluka di Kepala

Regional
Wapres Harap Layanan 'Fast Track' dan Kuota Jemaah Haji Indonesia Ditambah Lagi

Wapres Harap Layanan "Fast Track" dan Kuota Jemaah Haji Indonesia Ditambah Lagi

Regional
Turis Asing Pose Pamer Pantat di Gunung Bromo Dikenai Sanksi Adat Tengger

Turis Asing Pose Pamer Pantat di Gunung Bromo Dikenai Sanksi Adat Tengger

Regional
Jokowi Resmikan Jalan Tol Bangkinang-XIII Koto Kampar

Jokowi Resmikan Jalan Tol Bangkinang-XIII Koto Kampar

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 31 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 31 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Regional
Dilimpahkan ke Jaksa, WN Rusia Pembobol ATM di Palembang Segera Disidang

Dilimpahkan ke Jaksa, WN Rusia Pembobol ATM di Palembang Segera Disidang

Regional
Seekor Harimau Terekam Kamera CCTV Masjid di Lubuk Selasih, Solok

Seekor Harimau Terekam Kamera CCTV Masjid di Lubuk Selasih, Solok

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com