Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Buton Dorong Cadangan Aspal Dalam Negeri Dimaksimalkan Penggunaanya

Kompas.com - 26/05/2023, 23:31 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah ingin menghentikan impor aspal dan fokus untuk memproduksinya melalui Buton mulai 2024. Rencana tersebut disampaikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Buton delapan bulan lalu.

Merespons imbauan tersebut, Penjabat (Pj) Bupati Buton Basiran mengaku bangga dan menyambut baik rencana itu. Basiran mengatakan jika produksi aspal di masa depan difokuskan di wilayahnya maka akan menjadi berkah bagi masyarakat Buton dan Sulawesi Tenggara.

“Sejak 1926, aspal Buton sudah dikelola dan dimanfaatkan oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk pembangunan sejumlah jalan di Tanah Air. Bahkan, saat itu, mereka juga mengekspornya. Namun, dalam 30 tahun terakhir, kita (Indonesia) malah fokus mengandalkan aspal impor. Ini sungguh ironis,” ujar Basiran saat berkunjung ke Kompas.com, Selasa (16/5/2023).

Baca juga: Aspal Buton Punya Kualitas Wahid, Gubernur Sultra Ali Mazi Optimalkan Potensinya

Penggunaan aspal impor, lanjut Basiran, sangat membebani devisa negara. Sebab, negara harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 9 triliun per tahun untuk mengimpor bitumen berbahan hidrokarbon tersebut.

Basiran menjelaskan, biaya sebesar itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan aspal dalam negeri yang mencapai 1,2 hingga 1,5 juta ton per tahun.

“(Rencana yang diutarakan Presiden) ini (ada) juga berkat keberanian kami untuk meminta beliau agar mau menggunakan potensi lokal. Kami beritahu bahwa Buton punya cadangan aspal sebesar 662 ton," katanya.

"Dengan jumlah ini, Indonesia bisa memanfaatkannya hingga 100 sampai 300 tahun ke depan. Tuhan sudah berikan potensi besar pada kita. Jadi, kenapa tak dimanfaatkan? (Asal tahu saja), aspal Buton ini sampai dijuluki emas hitam,” kata Basiran.

Libatkan banyak pihak

Setelah Presiden Jokowi mengeluarkan pernyataan terkait pemanfaatan aspal di Buton, Pemkab Buton mendapatkan undangan rapat koordinasi dari sejumlah kementerian. Di antaranya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), serta Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).

"Pada dasarnya, koordinasi kami dengan kementerian waktu itu untuk membahas kesiapan penyediaan aspal. Dalam hal ini, kesiapan pabrik dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri. Kami juga membahas jenis aspal yang akan diproduksi, baik itu murni maupun campuran,” kata Basiran.

Basiran pun menjelaskan bahwa Kementerian PUPR yang akan melaksanakan arahan terkait penggunaan aspal dan membantu menyeimbangkan antara pasokan dan permintaan.

Hingga saat ini, Basiran mengaku sangat berharap semua pihak yang terlibat pada rapat tersebut agar segera merealisasikan produksi aspal Buton sesuai yang direncanakan.

“Kemarin, Presiden bilang akan mengambil alih proyek perbaikan jalan di Lampung. Nah, itu bisa jadi momen kan ketimbang kita (Indonesia) harus impor lagi. Apalagi, aspal yang digunakan itu aspal minyak yang pembuatannya menggunakan minyak bumi. Harga minyak saat ini kan terus melonjak dan semakin mahal,” tuturnya.

Ke depan, Basiran ingin agar pemerintah pusat mau membuat kebijakan yang berpihak pada pemanfaatan potensi dalam negeri. selain itu, ia juga berharap agar hilirisasi terhadap produksi aspal Buton dapat dipermudah. Dengan begitu, pihaknya dapat mengundang banyak pihak untuk bisa terlibat dalam penggunaannya.

“Jadi, bisa seperti yang diinginkan oleh Pak Jokowi. Mau itu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta, atau investor sekalipun bisa dating (dan terlibat). Kami sangat mempersilakan hal tersebut dan berharap, mereka dapat membantu mengembangkan potensi aspal di Buton. Dengan begitu, suatu saat nanti, industri aspal dalam negeri bisa berkembang maksimal seperti industri nikel di daerah lain,” ucap Basiran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com