Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Warga di Magelang Diduga Keracunan Makanan Usai Makan di Rumah Kades

Kompas.com - 24/05/2023, 12:36 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Puluhan warga Desa Umbulsari, Desa Umbulsari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, diduga keracunan makanan setelah mengikuti kegiatan perlombaan Siskamling.

Perlombaan yang digelar di Dusun Taruman, Desa Umbulsari, pada Senin (22/5/2023) itu dihadiri banyak warga. Ada acara hiburan berupa pentas kesenian tradisonal.

Kepala Kepolisian Sektor Windusari, AKP Sutarman menjelaskan, kejadian bermula ketika puluhan warga mengalami sakit perut dan diare pada Selasa (23/5/2023) pagi. Mereka kemudian diperiksa ke Puskesmas Windusari.

Baca juga: Kronologi 11 Siswa SD di Sintang Keracunan, Awalnya Ada Orangtua Siswa yang Pungut Permen dari Tong Sampah

Informasi yang dihimpun polisi, warga yang sakit itu sebelumnya makan makanan di rumah Kepala Desa Umbulsari usai menghadiri sebuah hajatan di Desa Umbulsari pada Senin (22/5/2023) malam.

“Setelah melaksanakan kegiatan hajatan malam hari, esok harinya sekitar pukul 05.00 WIB, warga yang habis makan semalam itu merasakan mules perutnya, sampai beberapa kali buang air besar," kata Sutarman dihubungi Rabu (24/5/2023).

Polisi kemudian menelusuri kejadian ke Puskesmas Windusari. Data yang diperoleh, sebanyak 49 orang yang diperiksa di Puskesmas. Namun mereka sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik.

“Jumlah yang berobat atau pasien yang di Puskesmas 49 orang. Saat ini, sudah rawat jalan semua, sudah sehat, sudah pulang ke rumah masing-masing," kata Sutarman.

Pihaknya juga telah meminta keterangan dari sejumlah pasien.

Menurut Sutarman, tim dari Puskesmas telah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab warga mengalami gelaja sakit perut dan diare. Saat ini masih diperiksa di Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang.

Baca juga: 11 Siswa SD Negeri di Sintang Kalbar Diduga Keracunan Permen Kedaluwarsa

"Dari Puskesmas terkait dengan sisa makanan yang diduga sumber dari keracunan ini masih (diperiksa) di Laboratorium Dinkes. Sedangkan hasilnya kita masih menunggu perkembangan,” ujarnya.

Sementara itu, Plt Kepala Puskesmas Windusari, dr. Isfina Tsani Fiari mengatakan, pihaknya menangani sebanyak 49 pasien yang diduga mengalami keracunan makanan. Namun mereka sudah kembali ke rumah masing-masing.

“Kami menangani sebanyak 49 pasien dan sudah dirawat berobat jalan saja, tidak sampai menginap di rumah sakit. Tadi, ada yang satu observasi sudah membaik dan diperbolehkan pulang," kata Isfina.

Adapun pasien yang berobat di luar Puskesmas ada 5 orang dan 1 orang dirujuk ke RSJS Prof Dr. Soerojo. Tapi kondisi seluruhnya juga sudah membaik dan diperbolehkan pulang.

Menurutnya, rata-rata pasien mengalami keluhan diare dan muntah-muntah. Selanjutnya, pihak Puskesmas berkoordinasi dengan instnasi lintas sektoral untuk menangangi kejadian ini.

Dari keluhan itu memang mengarah pada gejala keracunan makanan, tapi kepastian penyebabnya masih menunggu hasil pemeriksaan sampel makanan dan minuman.

Baca juga: Nitrit Ditemukan Dalam Makanan Penyebab Keracunan 114 Orang di Purwakarta

Petugas Puskesmas Windusari sudah mengambil sampel makanan berupa nasi, lauk, sayurnya, ada sampel snacknya juga, untuk diperiksa di laboratorium Dinkes Kabupaten Magelang dan Semarang.

“Dugaanya dari keracunan makanan. Karena mereka keracunan itu pada ikut makan, tapi belum tahu makanan yang mana. Nanti kita akan teliti lebih dulu,” tuturnya.

Terpisah, Kepala Desa Umbulsari, Budi Santoso mengungkapkan, selesai perlombaan Siskamling, sejumlah warga diajak untuk makan di rumahnya.

Menu makanan yang disajikan antara lain olahan daging sapi, tongseng daging sapi, tahu, kerupuk dan lain-lain. Ada juga kudapan atau snack.

Menurut Budi, aneka makanan itu dimasak oleh istrinya. Kecuali snack yang dipesan.

Baca juga: Keracunan Massal Usai Hajatan di Karanganyar, Polisi Ambil Sampel Makanan

“Menunya nacam-macam, itu istri saya yang masak. Daging sapi, tongseng daging sapi, tahu dan yang lain itu ada kerupuk. Itu masak sendiri, yang pesan itu snacknya,” ujarnya.

Kata Budi, setelah warga makan tidak terjadi gejala apapun. Gejala muncul keesokan harinya, Selasa (23/5/2023). Warga mengalami mual, muntah dan diare.

"Saat makan malam itu tidak terjadi apa-apa. Tapi pagi harinya warga banyak yang sakit perut dan diare," ujar Budi.

Namun hal itu tidak dialami dirinya dan keluarganya yang juga makan pada malam itu.

“Keluarga saya makan, saya juga makan habis tiga piring, tapi enggak papa, tidak ada keluhan,” imbuh Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com