Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penemuan Mayat Mahasiswi USU di Dapur Rumah, Berawal dari Bau Busuk

Kompas.com - 19/05/2023, 08:15 WIB
Rahmat Utomo,
Michael Hangga Wismabrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Kasus kematian mahasiswi semester 2 Jurusan Sosiologi FISIP USU, Mahira Dinabila (19), masih menjadi misteri.

Mahira ditemukan tewas membusuk di rumahnya di Komplek Rivera, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, Rabu (3/5/2023).

Pihak keluarga kematian Mahira penuh keganjilan. Mereka mendesak polisi untuk mengusut tuntas.

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Misteri Kematian Mahasiswi USU Medan | Ambulans di Palembang Terguling gara-gara Ditabrak Mobil

Sementara itu, dari penelusuran Kompas.com, rumah Mahira berada di salah satu sudut komplek Rivera.

 

Anggota satuan pengamanan (Satpam) komplek perumahan, Wahyu Ginting, mengatakan, jasad Mahira ditemukan pada Rabu (3/5/2023) malam.

Saat itu paman korban Oky Ardiansyah datang dan mencari keberadaan Mahira. 

Baca juga: Mahasiswi USU Tewas Misterius, Keluarga Sebut Rumah Digembok dari Luar dan Surat Wasiat Diduga Dipalsukan

"Jadi dia dipanggil-panggil (Mahira), tidak menyahut, dia (Oky) lalu datang ke pos satpam minta tolong sama kami. 'Pak aku mau minta tolong' itu anak (Mahira) ku panggil-panggil, nggak ada sahutan, tapi sepeda motornya ini ada di dalam, tapi pintu rumahnya digembok dari luar'," ujar Wahyu menirukan ucapan Oky kepada Kompas.com, Kamis (18/5/2023).

Baca juga: 7 Peserta UTBK di USU Medan Tepergok Pakai Alat Rekam Saat Ujian

Oky saat itu datang ke rumah Mahira karena yang bersangkutan sudah seminggu Mahira tidak kuliah.

Saat itu Wahyu tidak langsung ke lokasi kejadian. Dia menyuruh satpam lainnya bernama Chandra untuk ke sana.

"Karena pintu rumah Mahira digembok dari luar, inisiatif lah si Chandra naik dari tangga sebelah rumah Mahira, dia naik ke atas (lantai 2) melompati tembok itu," ujar Wahyu.

 

Tercium bau busuk 

ilustrasi kasus mutilasi.Freepik/photoandgraphic ilustrasi kasus mutilasi.

Saat di lantai 2 tercium bau busuk yang menyengat, Chandra selanjutnya melaporkan kejadian ke Wahyu.

"Itu kan rumahnya di jerjak juga, cuma itu ada pintu kayunya tidak terkunci gitu, tersorong, terbukalah, setelah itu menguap bau sekali (bau busuk)," kata Wahyu

Menerima laporan Chandra, Wahyu langsung ke lokasi kejadian. Di sana sana ternyata sudah datang ayah angkat Mahira berinisial M.

Lalu keluarga sepakat untuk merusak gembok pagar rumah Mahira, agar bisa masuk.

Setelah berhasil masuk rumah, keluarga kemudian menemukan jasad Mahira tewas membusuk di dapur.

Sekitar pukul 24.00 Wib Tim Inafis Polrestabes Medan pun datang dan mengevakuasi jasad Mahira.

"Selanjutnya sudah dibawa ke RS Bhayangkara mau di otopsi. Pihak keluarga nggak mau saat itu," ujarnya.

Temuan surat wasiat 

Di sisi lain, Wahyu juga melihat ada semprotan pembasmi serangga di dekat Mahira, lalu ada juga surat wasiat yang diduga ditinggalkan Mahira.

"Isi suratnya, intinya yang kurangkum karena kan panjang, kalau menurutku pemahaman ku dia (Mahira) kesal, karena lebaran tidak bersama M (ayah angkatnya) Pak M ada di kampungku nya, itu yang kutangkap isinya," ujar Wahyu.

Wahyu sendiri mengaku tidak mengenal Mahira, dia bahkan mengira rumah yang ditempati Mahira kosong. Meskipun begitu, dia kenal dengan M.

"Saya baru setengah tahun kerja di sini makannya kami tahunya pak Mawardi, karena dia kerja di kantor pos, dia juga jarang ke rumah itu, aku pikir rumah ini kosong, setiap kami patroli memang gini aja (terlihat kosong)," tutup Wahyu.

Penjelasan polisi

Terpisah Kapolsek Patumbak Kompol Faidir Chaniago mengatakan, kasus itu dalam penyelidikan.

"Sudah kita otopsi, sudah kita buat BAP (berita acara pemeriksaan) sudah kita kirim hasil otopsi lambung, cairan sudah di labfor kita menunggu hasil penyelidikannya," kata Faidir.

Namun, dia belum bisa memastikan kematian Mahira mengerah ke peristiwa pembunuhan atau bukan.

"Belum (dipastikan) penyebabnya, kita masih menunggu hasil penyelidikan hasil otopsi," tutupnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, setelah pemakaman Mahira, Kamis (4/5/2023), Oky mengaku sempat betemu dengan ayah kandung Mahira yang bernama Pariono.

Saat itu Pariono mencurigai bahwa Mahira tewas tidak wajar.

"Kematian ini kok ada kejanggalan, seorang mahasiswi USU yang soleh dan memiliki track record bagus," ujar Oky.

Di sisi lain kecurigaan juga terkuak dari surat wasiat yang ditemukan di dekat jasad Mahira. Menurut Oky, surat itu dipalsukan, tulisannya berbeda dengan tulisan asli Mahira.

"Dari surat wasiat itu, bukan Mahira yang punya, di surat ada tulisan bapakku. Sementara Mahira manggil bapaknya itu papa ke bapak angkatnya itu. Nah, dia (Mahira) juga gak pernah bilang dirinya aku, dia selalu menyebut dirinya dengan nama Ira," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

16 Pekerja Migran Non Prosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

16 Pekerja Migran Non Prosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

Regional
Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Regional
Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Regional
Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Regional
Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Regional
Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Regional
Bocah 14 Tahun di Bali Diperkosa 3 Pria Dewasa di Hotel, Korban Kenal Pelaku di Medsos

Bocah 14 Tahun di Bali Diperkosa 3 Pria Dewasa di Hotel, Korban Kenal Pelaku di Medsos

Regional
Viral, Unggahan Website Resmi Pemkot Posting Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Ini Penjelasan Kominfo

Viral, Unggahan Website Resmi Pemkot Posting Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Ini Penjelasan Kominfo

Regional
Tak Diizinkan Mancing, Pelajar SMP di Kalbar Nekat Bunuh Diri dengan Senapan Angin

Tak Diizinkan Mancing, Pelajar SMP di Kalbar Nekat Bunuh Diri dengan Senapan Angin

Regional
Pedagang di Ambon Plaza Mogok Jualan karena Harga Sewa Kios Naik

Pedagang di Ambon Plaza Mogok Jualan karena Harga Sewa Kios Naik

Regional
Melalui Festival Budaya Isen Mulang 2024, Gubernur Sugianto Kenalkan Potensi dan Budaya Kalteng

Melalui Festival Budaya Isen Mulang 2024, Gubernur Sugianto Kenalkan Potensi dan Budaya Kalteng

Kilas Daerah
Pelajar SMA di Morowali Tega Bunuh Ibunya Saat Tidur, Apa yang Terjadi?

Pelajar SMA di Morowali Tega Bunuh Ibunya Saat Tidur, Apa yang Terjadi?

Regional
Duduk Perkara Malapraktik di Prabumulih, Bidan yang Menjabat sebagai Lurah Jadi Tersangka

Duduk Perkara Malapraktik di Prabumulih, Bidan yang Menjabat sebagai Lurah Jadi Tersangka

Regional
Viral Video 4 Wanita dan Satu Polisi Merokok Sambil Konsumsi Miras, Diduga di Mapolres Sikka

Viral Video 4 Wanita dan Satu Polisi Merokok Sambil Konsumsi Miras, Diduga di Mapolres Sikka

Regional
Pilkada Demak, PPP Bakal Usung 3 Nama, Baru Satu yang Ambil Formulir

Pilkada Demak, PPP Bakal Usung 3 Nama, Baru Satu yang Ambil Formulir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com