Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusuhan Mei 1998 di DI Yogyakarta, dari Peristiwa Gejayan hingga Pisowanan Ageng

Kompas.com - 15/05/2023, 17:55 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Makan korban

Aksi demo di DIY yang besar pecah dua kali dan pada tanggal 8 Mei 1998 memakan korban bernama Mozes Gatotkaca.

"Dua kali di Gejayan, sebelumnya memang sudah ada demo seperti di Bunderan UGM lalu simpang tiga UIN Kalijaga. Itu paling sering dipakai, karena sering dipakai pihak keamanan sudah niteni (diamati)," ujar dia.

Saat itu, Bunderan UGM tidak pernah lepas dari pantauai intel yang bertugas.

Tak hanya di Bunderan UGM, lokasi yang tak lepas dari pengamatan intel adalah simpang tiga UIN Sunan Kalijaga (dulu bernama IAIN).

Kondisi ini membuat para mahasiswa memindah tempat demonstrasi menuntut Soeharto lengser dan dipilih jalan antara Universitas Sanata Dharma dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), ditambah lokasi ini dekat degan sekretariat Smid.

Untuk diketahui, jalan antara Sanata Dharma dan wniversitas ini adalah Jalan Gejayan yang saat ini sudah berganti nama menjadi Jalan Affandi.

"Saat itu, di bunderan sudah enggak mungkin, di UIN juga enggak mungkin. Kumpulnya di Gejayan dekat dengan kantor pos," kata dia.

Kondisi 1998 sangat jauh berbeda jika dibanding era sekarang.

Pada waktu itu dalam mengumpulkan massa aksi, mahasiswa memukul tiang listrik sebagai kode.

"Saya tahu karena pada waktu itu saya ada di tempat fotokopi dekat situ. Habis Juatan ada orang mukul tiang listrik, kok terus nyambung enggak lama masa mahasiswa ngumpul," jelas dia.

Tanggal 8 Mei 1998 demo mahasiswa di Gejayan berakir rusuh. Pot-pot bunga sepanjang jalan Gejayan sampai simpang empat CondongCatur hancur.

"Kaya medan perang saat itu, ada dua kali rusuh sampai kejar-kejaran hancur kedua juga sama," kata dia.

Baca juga: Kekerasan terhadap Perempuan, Peristiwa yang Terlupakan Saat Tragedi Mei 1998

Dia menegaskan, kerusuhan tidak terjadi di simpang tiga Gejayan tetapi di depan Kantor Pos Gejayan.

Kelompok demo sudah berkumpul di area itu lalu dikepung oleh polisi dan tentara di sisi utara dan selatan.

"Tapi kemudian ada massa lain di baliknya lagi. Justru tentara merasa terkepung. Lapisannya demonstran lalu ada tentara dan polisi, utara dan selatan polisi ini ada demonstran, berbalik itu," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com