Kejadian itu terjadi di Jalur Pantura Desa Sukrawetan, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu pada Rabu (10/5/2023) sekitar pukul 01.00 WIB.
Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar mengatakan, dari live streaming instagram yang dilakukan pelaku tersebut, polisi akhirnya mengatahui kejadian tersebut.
Petugas pun bergegas menuju lokasi kejadian untuk membubarkan massa.
"Pada saat itu terlihat ada sekitar 20 kelompok remaja. Selanjutnya dilakukan penangkapan dan penghadangan sesuai dengan SOP," ujar dia saat konferensi pers di Mapolres Indramayu, Jumat (12/5/2023).
Baca juga: Aktivis 98 Mengenang Kerusuhan Medan: Kalau Soeharto Gak Turun, Kita Mati
Peristiwa reformasi 1998 di Indonesia, begitu membekas di benak Sahat Simatupang (49).
Sahat yang kala itu berusia 23 tahun adalah aktivis mahasiswa dari Institut Teknologi Medan (ITM).
Menurut Sahat, kerusuhan Mei 1998 di Jakarta tidak berlangsung spontan. Menurutnya, Kota Medan menjadi pemantik peristiwa reformasi itu.
Sebab sejak Januari 1998 di Medan, sudah bermunculan berbagai demonstrasi, yang menuntut Presiden Soeharto mundur.
Kenangan mengenai perjuangan untuk meruntuhkan rezim Seoharto itu masih membekas diingatan Sahat.
Sahat merasa miris lantaran selama ini tragedi 1998 dimunculkan saat moment politik saja. Namun hingga mendekati 25 tahun Reformasi, para korban 1998 belum mendapat keadilan, siapa pun presidennya.
"Kita skeptis kepada para calon presiden, mereka ini tidak akan berani menuntaskan kasus penculikan 1996 hingga 1998. Jokowi sendiri ngak berani, kalau berani tuntaskan ini, supaya clear," ujarnya.
Baca juga: Tersenggol Pintu Fortuner yang Tiba-tiba Terbuka, Pengendara Honda Beat Tewas Terlindas Bus
Kecelakaan yang melibatkan motor Honda Beat bernomor polisi AD 3788 XO dengan Bus Pariwisata Gege Transport terjadi di Simpang Tiga Jalan Solo-Jogja, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng), pada Sabtu (13/5/2023).
Akibat kecelakaan tersebut, pengendara Honda Beat meninggal dunia di lokasi kejadian akibat terlindas bus.
Kasatlantas Polres Sukoharjo, AKP Sofia Wuriana membenarkan adanya peristiwa kecelakaan maut tersebut.
"Iya benar," kata Sofia singkat, dikutip dari TribunSolo.com, Minggu (14/5/2023).