Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Ganti Miliaran Rupiah, Warga Desa Kandangan Ikhlas Tanahnya Terkena Proyek Tol

Kompas.com - 10/05/2023, 13:59 WIB
Dian Ade Permana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Mendapat uang sebanyak Rp 2,6 miliar bagi Tuminah, warga Desa Kandangan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, bagai sebuah mimpi yang jadi kenyataan.

Dia menjadi salah satu warga yang mendapat uang ganti rugi untuk proyek pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen.

"Ya tidak menyangka bisa dapat uang banyak, apalagi sampai miliaran. Dulu tidak kepikiran jual tanah, ternyata ada proyek ini dan kena tol, akhirnya ya manut saja," ujar Tuminah, di Balai Desa Kandangan, pada Rabu (10/5/2023).

Baca juga: Dapat Ganti Rugi Tol Yogyakarta-Bawen Rp 6,4 Miliar, Nenek Sarumi Malah Sedih

Tanah milik Tuminah yang terkena proyek tol sekira 400 meter per segi.

"Ya nanti rencana dibelikan tanah lagi, buat sawah dan rumah. Pindah rumah juga tidak terlalu jauh, saya ikhlas untuk pemerintah," ungkapnya.

Sementara Widyawati, menerima Rp 1,3 miliar untuk pengganti tanah seluas 230 meter per segi.

"Prosesnya cepat, saya ikuti alur saja. Nanti rencana mau cari tanah pengganti, biar bisa untuk kerja. Ditabung juga buat sekolah anak-anak, semoga sampai sarjana," papar dia.

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto mengatakan, di Desa Kandangan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, ada 50 bidang tanah yang terkena proyek strategis nasional pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen tahap dua.

 

"Mereka rata-rata menerima Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar, gunakan uangnya dengan baik, untuk produktif. Belikan tanah lagi," ungkap dia.

"Terima kasih masyarakat yang sudah mendukung program pemerintah, kamu mendukung kelancaran proses pembebasan tanah. Selesaikan semua tanpa ada masalah, semua berjalan baik dan masyarakat senang," kata Hadi.

Dia mengungkapkan, kebanyakan masyarakat merasa ikhlas dan mendukung pembangunan jalan tol karena uang ganti yang diterima lebih banyak daripada saat membeli atau membangun.

"Jadi memang ini tujuannya untuk kemakmuran masyarakat," ujar dia.

Hadi secara khusus juga meminta masyarakat mewaspadai calo tanah yang bergentayangan di sekitar proyek tol.

Baca juga: Wacana Pembangunan Flyover Dianggap Solusi Atasi Kemacetan di Bawen, Bupati Semarang: Gerbang Tol Akan Dipindah

"Kami memang memiliki tim identifikasi, harga melalui appraisal sehingga calo tidak bisa masuk dan penyelesaian masalah menjadi lebih mudah. Kalau ada sengketa kami titipkan ke pengadilan untuk konsinyasi, tidak lama pasti selesai," papar Hadi.

Menurutnya, permasalahan tanah pengadaan tol pasti bisa selesai dengan komunikasi dan mediasi.

"Kasus tol Semarang-Demak sudah selesai baik, ini juga bisa menjadi yuresprudensi agar menjadi contoh dan selesai," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com