Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat Pemilik Air Isi Ulang di Semarang Dicor dan Dimutilasi, Hanya Terlihat Kaki

Kompas.com - 09/05/2023, 10:35 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Khairina

Tim Redaksi

 

SEMARANG, KOMPAS.com - Mayat dicor semen yang ditemukan di tempat usaha isi ulang air minum di Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah  juga dimutilasi. 

 Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irawan Anwar mengatakan, korban merupakan pemilik usaha isi ulang air minum bernama Irwan Hutagalung. 

"Korban bagian kepala dan tangan sudah terpotong," jelasnya saat dikonfirmasi, Selasa (9/5/2023).

Baca juga: Identitas Mayat Dicor Semen di Tembalang Semarang Terungkap, Polisi Periksa 2 Saksi

Hasil sementara pemeriksaan tempat kejadian perkara (TKP) diduga terjadi tindak pidana kekerasan yang mengakibatkan kematian pada korban. 

"Korban dicor dengan pasir dan semen," ujarnya. 

Dia menjelaskan, kejadian bermula pada Senin (8/5/2023) sekitar pukul 11.45 WIB, seseorang berinisial YL mendatangi ruko untuk menyalakan lampu dan buka toko. 

"Namun mencium bau bangkai dari samping toko," ujarnya. 

Baca juga: Heboh Penemuan Mayat Dicor di Semarang, Polisi: Korban Diduga Dimutilasi

Setelah dilihat, bau busuk tersebut berasal dari salah satu sudut ruangan. Namun, YL justru melihat kaki dan berteriak sehingga saksi lain berinisial (MR) datang. 

"Saksi satu dan dua mendapati korban sudah meninggal dunia," paparnya. 

Sebelumnya, Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan menjelaskan, hampir semua tubuh korban dicor dengan semen dan hanya terlihat kaki korban. Lokasi mayat berada di celah antar bangunan di tempat usaha tersebut. 

"Posisi kepala di bawah dan kaki di atas," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni di Pilkada Banten 2024

PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni di Pilkada Banten 2024

Regional
Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Regional
Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Regional
Pembangunan 'Sheet Pile' di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Pembangunan "Sheet Pile" di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Regional
Mengaku Cari Kalung Buat Seserahan, 2 Ibu Rumah Tangga Bobol Toko Emas

Mengaku Cari Kalung Buat Seserahan, 2 Ibu Rumah Tangga Bobol Toko Emas

Regional
Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Regional
'Niscala' Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

"Niscala" Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

Regional
Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Regional
Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Regional
Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Kilas Daerah
Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Regional
Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Regional
Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Regional
Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Regional
Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com