Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabur Usai Pukul Warga, Oknum Polisi di Padang Sidempuan Nekat Loncat dari Lantai 3

Kompas.com - 06/05/2023, 19:37 WIB
Oryza Pasaribu,
Michael Hangga Wismabrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Seorang oknum anggota Kepolisian Resor Kota (Polresta) Padang Sidempuan nekat meloncat dari lantai indekos usai memukul waga.

Peristiwa itu berawal saat oknum polisi berinisial DJ berpangkat Brigadir Dua (Bripda) terlibat cekcok dengan teman wanitanya berinisial VS.

Keributan DJ dan VS terjadi di sebuah indekos di di Jalan Sutan M Arif, Kelurahan Batang Ayumi Jae, Kecamatan Padang Sidempuan Utara, Kota Padang Sidempuan, Kamis (4/5/2023) malam.

Baca juga: Berawal dari Buah Mangga, Anggota Polisi Cekcok dengan Tetangga, Ada Ancaman Pembunuhan hingga Suara Letusan

Warga sekitar yang melihat keributan itu lalu mencoba melerai. Namun saat itu Bripda DJ justru memukul salah satu warga.

"Karena melihat ada ribut-ribut, antara oknum polisi dengan teman wanitanya. Datang warga kita berusaha untuk melerai. Namun, malah oknum polisi mengeluarkan kata-kata kotor dan memukul salah seorang warga," ungkap Yusri, Kepala Lingkungan di lokasi kejadian.

Baca juga: Remaja Bacok Teman karena Tersinggung Orangtuanya Diejek, Pelaku Ditangkap Polisi

 

Yusril menambahkan, setelah itu datang anggota Bhabinkamtibmas untu melerai. Namun Bripda DJ justru kembali memukul warga. Akhirnya warga lainnya mengeroyok Bripda DJ.

"Saat Polisi Bhabinkamtibmas datang, dan berusaha untuk melerai. Oknum polisi itu, kembali memukul salah seorang warga sehingga mengalami luka di bagian wajahnya," ujar Yusri.

 

Loncat dari lantai tiga

Melihat warga semakin banyak yang datang, Bripda DJ lari ke lantai tiga indekos.

Warga pun mengejar hingga akhirnya Bripda DJ lompat ke atap rumah warga dari lantai tiga indekos.

"Warga yang sudah ramai mengejar oknum polisi itu. Dia lari ke lantai tiga, dan melompat. Hingga jatuh ke rumah warga dan menyebabkan bagian atap rumah warga rusak," ucap Yusri.

Dilaporkan warga kasus penganiayaan

Sementara itu, Kepala Seksi Humas Polres Kota Padang Sidempuan AKP L Sihaloho, mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari warga yang diduga dianiaya Bripda DJ.

Saat ini sudah ada 7 saksi yang telah diperiksa dalam kasus itu.

"Pelapor (warga yang dianiaya) sudah membuat laporan polisi. Sudah ada tujuh saksi yang dimintai keterangan. Dan untuk terlapor (Bripda DJNS), belum bisa dimintai keterangan, karena masih dirawat di rumah sakit," ungkap Sihaloho, lewat pesan singkat, Sabtu (6/5/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com