Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi dan Keluarga Nyaris Makan Buah yang Mengandung Formalin, Ditemukan 3 Jam Sebelum Dimakan

Kompas.com - 27/04/2023, 09:36 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

KUPANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarganya dilaporkan hampir memakan buah yang mengandung formalin di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Insiden itu terjadi saat Kepala Negara mengajak keluarganya berlibur pada Sabtu pekan lalu (22/4/2023), hingga Selasa (25/4/2023).

Selain liburan, presiden juga meninjau kesiapan venue jelang KTT Asean, yang akan berlangsung pada 9-11 Mei mendatang.

Baca juga: Sampel Makanan yang Mengandung Formalin di Labuan Bajo Akan Diuji di Laboratorium Kupang

Di tengah liburan itulah, muncul laporan bahwa Jokowi nyaris menyantap makanan jenis buah yang mengandung formalin.

Makanan tersebut diperoleh dari salah satu tempat makan yang berada di Labuan Bajo.

Adalah tim Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) yang melakukan uji sampel panganan, dan menemukan kandungan itu.

Kepala Loka POM Manggarai Barat, Andirusmin Nuryadin menjelaskan, makanan itu belum dimakan Jokowi dan keluarga karena sudah dipisahkan petugas.

Andirusmin menegaskan, semua makanan yang dimakan Kepala Negara dan rombongan selama di Labuan Bajo aman, dan tidak mengandung bahan berbahaya.

"Ditemukan tiga jam sebelum jam makan Bapak Presiden sehingga bahan yang mengandung formalin itu dipisahkan."

Baca juga: Buntut Presiden Jokowi Nyaris Konsumsi Makanan Berformalin, Semua Restoran di Labuan Bajo Disidak

"Hanya satu sampel itu yang mengandung formalin, selain itu semuanya aman sampai bapak (Jokowi) pulang," paparnya, Rabu (26/4/2023), dikutip dari TribunFlores.com.

Terkait tempat makan dan jenis bahan yang mengandung formalin itu, Loka POM masih merahasiakannya.

Andirusmin mengatakan, ada Prosedur Operasional Standar (SOP) dalam menghidangkan makanan kepada presiden untuk menghindari bahan berbahaya.

Bahan berbahaya itu antara lain Sianida, Nitrit, Arsen, Timbal, Formalin, Borak, Rhodamin B, dan Methanil Yellow.

"Itu hanya sebatas identifikasi, untuk memastikan apa betul ada kandungan berbahaya harus dilakukan uji lanjut di Balai POM di Kupang untuk memastikan."

Baca juga: Presiden Jokowi Nyaris Konsumsi Makanan Berformalin di Labuan Bajo, Loka POM Manggarai Barat: Sudah Dipisahkan

"Kalau setara Presiden ketika ada kandungan berbahaya ya untuk amannya tidak usah dihidangkan, begitu SOP nya," tegasnya.

Andirusmin melanjutkan, untuk menguji hidangan tersebut, timnya menggunakan peralatan pengujian cepat (rapid test kit).

Jika dari sampel yang diuji itu ternyata mengandung bahan berbahaya, maka makanan tersebut akan diberikan kepada Paspampres.

"Selanjutnya diserahkan ke Paspampres untuk mengambil tindakan. Kami hanya lakukan pengujian sample," sambungnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi dan Keluarga Nyaris Memakan Buah yang Mengandung Formalin, Ditemukan 3 Jam sebelum Disantap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com