Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan di "Lava Tour" Merapi Meningkat, Jip Wisata Bisa 2 kali Antar Rombongan Wisatawan

Kompas.com - 23/04/2023, 16:43 WIB
Wijaya Kusuma,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kunjungan wisatawan ke destinasi wisata lava tour Merapi, Sleman, mulai mengalami peningkatan, pada Minggu (23/04/2023). Rata-rata satu mobil jip lava tour, bisa dua kali mengantarkan wisatawan.

"Untuk hari ini sudah ada peningkatan. Kalau kemarin masih satu, dua (kunjungan wisatawan)," ujar Ketua Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi (AJWLM) Dardiri saat dihubungi Kompas.com, Minggu (23/04/2023).

Dardiri menyampaikan di lereng Merapi wilayah Sleman saat ini ada 29 komunitas jip. Jumlah armada jip sebanyak sekitar 1.100 unit.

Baca juga: Jalur Wisata Puncak Bogor Diprediksi Macet Pada H+1 Lebaran, Ganjil Genap Diberlakukan Lebih Awal

"Kunjungan wisatawan hari ini sudah lumayan, rata-rata base camp itu sudah dua kali narik. Itu dari pantuan sayaad. Ti saya kan muter ke masing-masing base camp," ungkapnya.

Dia mengatakan tarif paket jip wisata lava tour saat libur Lebaran tidak ada kenaikan. Rata-rata wisatawan mengambil paket medium.

"Rata-rata paket yang diambil wisatawan itu sampai medium. Paket medium itu Rp 500 ribu. Di bawah medium itu Rp 400 ribu, terus mini short Rp 350 ribu, long trip Rp 900 ribu," ucapnya.

Dardiri menuturkan meski pun hari ini ada peningkatan, tapi belum pada puncak kunjungan. Diperkirakan kunjungan wisatawan akan mengalami peningkatan hingga seminggu ke ke depan.

"Hari ini (wisatawan yang datang) luar kota semua. Kebanyakan dari Jakarta. Kalau saya tadi lihat plat nomornya. Mayoritas rombongan keluarga. Kalau rombongan bus belum ada," urainya.

Berbagai persiapan telah dilakukan oleh komunitas jip lava tour lereng Merapi untuk menyambut kunjungan wisatawan di libur Lebaran ini. Salah satunya dengan melakukan pengecekan armada jip lava tour.

"Puasa kemarin kita ada pengecekan rutin, sekiranya kurang baik dari segi ban, pengereman, mesin, semua sudah terkondisi. Sampai-sampai puasa kemarin semua bengkel penuh, untuk reparasi, ya pembaharuan lah," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Destinasi wisata di Kabupaten Sleman menjadi salah satu yang selalu ramai di kunjungi wisatawan. Di Libur lebaran ini, ditargetkan 1 juta wisatawan berkunjung ke  di Kabupaten Sleman.

Baca juga: Himpunan Pramuwisata Sebut Kebijakan Naikkan Tarif Pemandu Wisata TN Komodo Gegabah

"Target di libur lebaran kali ini sekitar 1 juta wisatawan yang berkunjung ke Sleman," ujar Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Ishadi Zayid saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/04/2023).

Ishadi menyampaikan ada 109 destinasi wisata di wilayah Kabupaten Sleman. Mulai dari wisata alam, museum, desa wisata hingga wisata candi.

"Tersebar di beberapa destinasi wisata ada di Kaliurang, Lereng Merapi, Candi Prambanan, kemudian Obelix Hills sama Breksi. Itu destinasi-destinasi yang menjadi prioritas wisatawan," ungkapnya.

Ada tiga destinasi di Kabupaten Sleman yang menjadi favorit wisatawan saat liburan, yakni Candi Prambanan, Lava Tour Lereng Merapi dan Tebing Breksi.

Ishadi menjelaskan target 1 juta kunjungan wisatawan di libur lebaran ini lebih tinggi dari pada tahun lalu. Pada libur lebaran tahun lalu target kunjungan sebanyak 750.000 wisatawan. Kunjungan wisatawan pada tahun lalu melebihi dari target 750.000. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com