Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Posko Mudik Unik di Gombel Semarang, Ada Tenda dengan Fasilitas Lengkap dan Gratis

Kompas.com - 18/04/2023, 21:12 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Ada satu posko mudik unik yang terletak di kawasan Gombel, Kota Semarang. Tepatnya di tanjakan sisi kiri jalan raya, sebelum Hotel Alam Indah.

Sejumlah tenda kemah dipasang rapi di tanah yang lapang.

Uniknya, tidak hanya tempat menginap, posko mudik satu ini menyiapkan berbagai fasilitas mulai dari dapur umum, bengkel, tenda medis, mushala, hingga tempat mandi cuci kakus (MCK).

Tidak hanya itu, pemudik yang beristirahat atau menginap di Posko Mudik Gombel ini juga dapat melihat pemandangan indah Kota Semarang dari Semarang bagian atas.

Baca juga: Ganjar Naik Helikopter Bareng Menteri PUPR Pantau One Way Tol Cikampek-Semarang

Koordinator Lapangan Posko Mudik Gombel, Joko Purwanto, mengatakan, posko mudik ini sudah berdiri sejak tahun 2015 lalu.

Dirinya menyebut, posko ini dibentuk oleh berbagai relawan lintas komunitas Kota Semarang yang sama-sama memiliki misi sosial.

"Dulu ceritanya kami itu para pecinta alam, terus merambah ke dunia relawan. Maka konsepnya dibuat tenda-tenda seperti ini. Karena ingin mengenalkan kepada pemudik kalau Semarang punya view yang indah kalau dilihat dari Gombel atas ini," ucap Joko, kepada Kompas.com, pada Selasa (18/4/2024).

Joko mengatakan, terdapat 10 tenda penginapan yang muat diisi sekiranya 4 hingga 5 orang per tenda.

Selain tenda, pemudik juga mendapatkan sejumlah fasilitas seperti makan dan minum, perbengkelan, hingga keselamatan medis secara gratis.

"Di sini gratis, karena semua ini dari giat relawan. Pokoknya semua gratis dan silakan enjoy di sini," ucap dia.

Sejak dibukanya Posko Mudik Gombel pada tanggal 15 April lalu, Joko menyebut, sudah ada puluhan pemudik dari berbagai daerah yang mempir di Posko Mudik Gombel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com