Cerita Pemudik Motor di Pelabuhan Ciwandan, Bawa Beban 300 Kg untuk Senangkan Istri

CILEGON, KOMPAS.com - Edi Mustofa (25), salah satu pemudik motor di Pelabuhan Ciwandan, Kota Cilegon, Banten, membawa barang bawaan banyak untuk keluarga di kampung halamannya.

Pemudik asal Kabupaten Pandeglang harus berbagi kursi dengan barang bawaannya hingga sampai ke kampung halamannya di Kalianda, Lampung.

Agar muatan seberat 300 kilogram dapat dibawa, Edi menggunakan keranjang dan menumpuk karung di atas maupun bagian depan tubuhnya.

Baca juga: Cerita Pemudik Kebingungan Saat Pecah Ban di Tol Japek hingga Dibantu Polisi

Perjalanan menggunakan motor Honda Revo miliknya ditempuh 6 jam hingga bisa bertemu dengan istri kesayangannya itu tak membuat Edi takut mengalami kecelakaan.

Sebab, kebahagian yang ditunggu adalah bertemu anak dan istrinya dengan membawa kebutuhan istri.

"Daripada dimarahin istri gak bawa apa-apa, mau gak mau bawa semua barang buat anak istri," kata Edi saat berbincang dengan wartawan di Pelabuhan Ciwandan, Banten, Selasa (18/4/2023) dini hari.

Baca juga: Pelabuhan Merak dan Ciwandan Mulai Dipadati Pemudik, 339.340 Orang Diseberangkan ke Sumatera

Dikatakan Edi, barang yang dibawanya di antaranya beras 30 kg, makanan, parsel, hingga beberapa bungkusan lainya yang diikat di atas motor.

"Ini saya bawa beras satu karung, ada parsel buat anak istri, ada beberapa peralatan gergaji dan perkakas lainnya untuk dijual di Lampung," ujar Edi.

Sebelum melakukan perjalanan mudik, Edi telah melakukan persiapan khusus, seperti mengecek kondisi motornya dan stamina.

"Senang-senang saja, meskipun bawa bawaan berat kaya begini. Apalagi bisa bertemu anak di rumah," kata dia.

Berdasarkan data dari Posko Merak dari H-7 hingga H-5, sebanyak 4.461 unit kendaraan roda dua atau motor sudah diseberangkan ke Sumatera menggunakan 8 kapal.

Adapun jumlah penumpang motor 9.851 orang yang berhasil diseberangkan dengan jumlah trip perjalanan 19.