SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, menandatangani kesepakatan bersama dengan 32 pengelola pusat belanja.
Penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) bersama 32 pengelola pusat belanja di Surabaya ini bertujuan untuk mendorong pengelola pusat belanja menjual produk dalam negeri, penyerapan tenaga kerja, dan pengentasan kemiskinan.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, ada tiga poin yang tertuang di dalam MoU tersebut.
Baca juga: Oknum Anggota KPU Surabaya Dilaporkan Aniaya Istri Siri, Korban Diseret Keluar Mobil di Tol
Eri menyebut, penerapan MoU yang telah ditandatangani bersama yakni ada penempatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di mal, selain itu ada juga yang menjadi orangtua asuh, dan penggunaan produk dalam negeri yang dipaparkan di mal serta lainnya.
"Juga ada pembinaan-pembinaan terhadap UMKM, sehingga dapat berkembang," kata Eri di Surabaya, Selasa (11/4/2023).
Eri menyatakan, para pelaku UMKM dinilai sudah siap bergabung di 32 pusat belanja yang tergabung di APPBI Jatim.
Contohnya, seperti di Pasar Turi Baru, yang standnya diberikan satu tahun gratis itu isinya hampir 1.000 yang diisikan UMKM Kota Surabaya.
Baca juga: Gedung Tepi Jalan Utama di Surabaya Wajib Hidupkan Lampu Saat Malam
"Untuk yang lainnya sedang dilakukan pengembangan-pengembangan yang dilakukan oleh Ketua APPBI dan pengelola mal di Surabaya," kata Eri.
Meski demikian, Eri menyebutkan, tak seluruh UMKM bisa masuk ke dalam pusat belanja.
Menurutnya, setiap UMKM harus mengikuti tahap kurasi terlebih dahulu untuk bisa menjajakan dagangannya di mal.
Bagi UMKM yang tidak lulus kurasi akan diikutkan pelatihan agar bisa masuk ke pusat-pusat belanja yang bekerja sama dengan Pemkot Surabaya.
"Akan kita latih kembali untuk bisa masuk di mal-mal ini," ujar Eri.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jatim Sutandi Purnomosidi mengaku mendukung sepenuhnya program ini.
Menurutnya, program ini bisa mengurangi kemiskinan dan pengangguran di Kota Surabaya dapat ditekan dan menurun jumlahnya dari tahun 2022.
"Sampai saat ini hampir semua mal sudah melaksanakan koordinasi dengan dekranasda dan para pelaku UMKM binaan pemkot untuk melakukan pameran dan usaha di dalam mal," ujar Sutandi.
Baca juga: Suami Curi Mobil Istri di Surabaya, Digadaikan lalu Dipakai untuk Beli Sabu
Sutandi menyatakan, program kerjasama ini merupakan terobosan pemkot yang bukan sekadar janji untuk meningkatkan kualitas maupun memperluas pasar UMKM Surabaya.
Sutandi menambahkan, pada Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-730, APPBI Jatim bakal menggelar event akbar Surabaya Shopping Festival dan Surabaya Marathon.
"Kita berharap tahun ini bisa lebih meriah dan menghadirkan berbagai peserta dar nasional maupun internasional untuk mendukung pelaku usaha di mal Surabaya," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.