SEMARANG, KOMPAS.com - Satpol PP Semarang bakal menertibkan toko pakaian bekas impor atau thrifting di Kota Semarang pada pekan depan. Di Kota Semarang terdpat 15 toko pakaian bekas.
“Semua toko pakaian bekas akan kami tertibkan. Ada sekitar 15 toko. Jadi kita sudah menurunkan wasmat (pengawas dan pengamat) dari intel kita. Tinggal kita eksekusi,” ungkap Kepala Satpol PP Semarang, Fajar Purwoto usai mendampingi Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan membagikan sembako gratis, Minggu (9/4/2023).
Baca juga: Pemkot Cimahi Tak Akan Tindak Pedagang Thrifting Saat Ramadhan: Kasihan
Dia mengatakan upaya penertiban terhadap toko pakaian bekas belum dapat dilaksanakan sekarang. Hal itu lantaran pihaknya masih berfokus pada penataan pasar selama Ramadhan. Selain itu karena masih harus mendampingi sejumlah pejabat negara yang berkunjung ke Semarang akhir-akhir ini.
“Banyak tamu negara yang ada di Kota Semarang. Kemudian tadi malam kita barusan operasi PSK. Mungkin kita jadwalkan di Satpol PP minggu depan,” katanya.
Menurutnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meminta ketegasan dan komitmen Kota Semarang terkait larangan penjualan pakaian bekas impor. Sehingga ke depannya, warga Semarang lebih terbiasa membeli produk lokal dalam negeri.
“Intinya beliau mengharapkan tetap dilakukan tindakan tegas oleh Satpol PP maupun Dinas Perdagangan. Nanti kita kolaborasi. Sehingga tidak ada pakaian bekas yang dijual di jalan-jalan lagi,” tegas Fajar.
“Kami sudah biasa tidak kompromi, apalagi pemerintah sudah mengajari. Mungkin dalam waktu dekat kami akan mengecek beberapa tempat yang ada. Karena ini penegakan produk dalam negeri,” tandasnya.
Untuk diketahui, Mendag Zulkifli Hasan telah memusnakan ribual bal pakaian bekas di sejumlah daerah. Sebelumnya Zulhas menyebutkan pihaknya memang berfokus memberantas pakaian bekas impor ilegal.
Sementara alih usaha untuk para pedagang pakaian bekas impor akan diserahkan kepada Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenkopUKM).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.