Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Terima 17 Laporan Orang Hilang, Diduga Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara

Kompas.com - 06/04/2023, 21:19 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah (Jateng), Irjen Ahmad Luthfi, mengatakan, hingga kini menerima 17 laporan diduga korban kasus pembunuhan yang melibatkan dukun pengganda uang Banjarnegara Thohari (45) alias Mbah Slamet.

Belasan laporan ini, diduga korban ini dilaporkan oleh keluarga dan kerabat ke posko aduan yang dibuka di seluruh Kepolisian Resor (Polres) atau Kepolisian Resor Kota (Polresta) di Jawa Tengah.

Baca juga: Korban Pembunuhan Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Belum Bertambah, Kapolres: Masih 12

"Jadi poskonya itu sudah kita bikin terkait kasus dukun pengganda uang. Masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya bisa melapor," kata Kapolda, saat di Polresta Solo, pada Kamis (6/3/2023).

Lanjut Ahmad Luthfi mengatakan laporan tersebut kemudian dipusatkan ke Banjarnegara, Jawa Tengah. Pelaporan ini, juga melampirkan alat bukti dan tes DNA.

"Kita perlu cocokan datanya apakah jenazah itu matching dengan yang dilaporkan dari keluarga-keluarga. Yang hilang bisa juga hilangnya itu bukan karena dukun Slamet. Makanya kita perlukan tes antara primer dan sekunder data yang akan diolah oleh dokter," ucapnya.

Kemudian, proses hukum dari kasus ini, Dukun Slamet dan asistennya Budi Santoso, menjalani tes untuk mengetahui apakah pelaku mengidap kelainan jiwa.

"Kami juga membawa kedua tersangka ke psikiater untuk mengetahui kejiwaan mereka. Karena mereka membunuh banyak korban sampai lupa jumlahmya," tandasnya.

Kapolda Jateng sebagai antisipasi adanya kasus serupa. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak percaya adanya janji penggadaan uang.

Sementara itu, hingga Kamis (6/4/2023), korban tewas dukun pengganda uang menjadi 12 korban, dengan 3 jenazah yang sudah teridentifikasi.

Baca juga: Komunikasi Terakhir 3 Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara, Salah Satunya Minta Anak Lapor Polisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com