Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Empat Warga Lampung Jadi Korban Mbah Slamet, Diajak oleh Kijo Gandakan Uang ke Jawa

Kompas.com - 06/04/2023, 16:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Empat warga Kabupaten Pesawaran, Lampung menjadi korban pembunuhan dukun pengganda uang asal Banjaranegara, Tohari (45) alias Mbah Slamet.

Empat korban tersebut adalah pasangan pasutri yakni Irsad (44) dan istrinya, Wahyu Tri Ningsih (41) serta Suheri dan istrinya, Riani.

Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo mengatakan korban Irsad dan Suheri dikenalkan ke Mbah Slamet oleh seseorang yang bernama Kijo.

Kijo tercatat sebagai warga Lampung Tengah. Kepada Irsad dan Suheri, pada pertengahan tahun 2021, Kijo mengatakan Mbah Slamet bisa menggandakan uang.

Baca juga: Sebelum Tewas, Suami Istri Asal Lampung, Korban Dukun Pengganda Uang, Video Call dari Rumah Pelaku

Ia pun mengajak keduanya pergi ke padepokan milik Mbah Slamet di Tulungagung, Jawa Timur.

"Mereka kemudian diajak pergi ke padepokan dukun Slamet itu di Tulung Agung," kata Pratomo saat dihubungi, Kamis (6/4/2023) pagi.

Pada Agustus 2021, Irsad dan Suheri berangkat ke Jawa dengan membawa istrinya masing-masing.

Belakangan diketahui Irsyad pamit ke keluarga untuk mengajar membuat bordir. Sementara Suheri yang bekerja sebagai pemborong, pamit ke keluarga untuk membangun proyek rumah di Tulungagung.

Pratomo mengatakan kedua pasutri tersebut sempat menghubungi keluarga mereka.

Baca juga: Cerita Rani, Tahu Orang Tuannya Dibunuh Mbah Slamet dari TikTok: Ayah Pamit Bekerja

Suheri menelepon putrinya pada 8 September 2021. Sedangkan Irsad menelepon keluarganya pada 12 September 2021.

"Usai menelepon keluarga mereka, nomor telepon mereka tidak bisa dihubungi sama sekali," kata Pratomo

Dia menambahkan, akan memeriksa orang bernama Kijo itu untuk mengetahui keterlibatannya.

Sementara itu Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi membeberkan, hingga kini sudah ada 12 jenazah korban Mbah Slamet ditemukan.

Semua korban terkubur di kebun milik tersangka di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara.

Baca juga: Setahun Hilang, Pasutri Asal Lampung yang Jadi Korban Dukun Banjarnegara Sempat Pamit Bekerja ke Jawa

Motif Mbah Slamet membunuh korbannya karena kesal ditagih hasil penggandaan uang.

Tersangka lalu merencanakan pembunuhan dengan mengajak korban-korban melakukan ritual.

Mbah Slamet kemudian memberikan racun potas dicampur air yang diminumkan ke korban hingga tewas.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Tri Purna Jaya | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Regional
Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Regional
Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Regional
Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Regional
Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Regional
Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Regional
Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Regional
Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Regional
Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Regional
PDI-P Deklarasi Koalisi dengan PKB, PPP, dan Partai Ummat pada Pilkada Padang

PDI-P Deklarasi Koalisi dengan PKB, PPP, dan Partai Ummat pada Pilkada Padang

Regional
Semua Pengungsi Rohingya di Aceh Barat Kabur dari Tempat Penampungan

Semua Pengungsi Rohingya di Aceh Barat Kabur dari Tempat Penampungan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com